BolaStylo.com - Meski terasa sangat nyaman, tidur dalam posisi telentang ternyata memiliki bahaya bagi kesehatan tubuh.
Setiap orang pasti memiliki preferensi posisi tidurnya masing-masing.
Tapi, tahukah kamu bahwa posisi tidur telentang adalah yang dianjurkan untuk dihindari?
Spesialis Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher, Arina Ikasari Muhtadi menjelaskan alasannya.
Baca Juga : Mimimarket Milik Lalu Muhammad Zohri Punya Aturan Unik dan Ada Benda Tertentu yang Tidak Diperjualbelikan
Tidur telentang ternyata membuat kita rawan mengalami sumbatan jalan nafas.
Gangguan tidur tersebut dapat menyebabkan obstructive sleep apnea (OSA), atau terhentinya aliran udara pernafasan selama 10-45 detik.
Ia menambahkan, dalam medis disarankan tidur menyamping.
Tidur menyamping ke kanan lebih dianjurkan ketimbang menyamping ke kiri karena cenderung tidak ada organ yang tertekan.
Sementara jika tidur menyamping ke kiri, kita berpotensi menekan jantung dan lambung.
"Kalau jantung yang tertekan, ada sumbatan dalam aliran darah. Kalau di lambung nanti terjadi refluks, aliran gas yang naik ke atas," ucap dia.
Namun, bagaimana jika kita kerap berganti-ganti posisi ketika tidur?
Berganti-ganti posisi ketika tidur adalah kondisi yang alamiah.
Baca Juga : Belajar Bilang 'I Love You', Tingkah Putri Cristiano Ronaldo Sungguh Menggemaskan
Situasi itu merupakan cara tubuh kita mencari posisi tidur yang paling nyaman.
"Yang dimaksud sebaiknya tidur miring ke kanan adalah ketika mulai tidur."
"Jadi pada saat mulai, mulailah tidur miring ke kanan. Jangan telentang dulu," ucap dokter yang berpraktik di RS Royal Progress itu.
Ketika kita sudah terbiasa tidur menyamping, refleks itu akan tetap dilakukan jika di tengah tidur tubuh kita telentang dan mengalami sumbatan jalan nafas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demi Kesehatan, Hindari Tidur dengan Posisi Telentang"
Baca Juga : Dapat Dukungan Langsung dari Ratu Kecantikan Turki, Mesut Ozil Jadi Man of The Match
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Muhammad Shofii |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR