BolaStylo.com - Lucas Moura, pahlawan Tottenham Hotspur di Liga Champions, sosoknya yang religius membuatnya tumbuh dewasa di lingkungan gangster.
Lucas Moura menjadi perhatian dunia sepak bola pasca semifinal leg kedua Liga Champions antara Ajax Amsterdam versus Tottenham Hotspur.
Berkat trigol yang diselakkan Lucas Moura pada laga tersebut, Tottenham Hotspur sukses memastikan diri ke final Liga Champions 2018-2019.
Laga semifinal leg kedua yang digelar di Stadion Johan Cruijff Arena pada Kamis (9/5/2019) dinihari berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan Spurs.
Agregat 3-3 dengan agresivitas gol lebih banyak membawa tim asuhan Mauricio Pochettino melenggang ke partai final.
Baca Juga : Gelandang Borneo FC Sambut Baik Kepulangan Marko Simic ke Indonesia
Lucas Rodriguez Moura da Silva, pria kelahiran 3 Agustus 1992 menjadi pahlawan klub asal Kota London pada malam itu.
Kemenangan Spurs menjadi spesial berkat tiga gol yang dilesakkan pesepak bola asal Brasil itu ke gawang Ajax Amsterdam.
Siapa sangka pahlawan Tottenham Hotspur merupakan sosok religius yang tumbuh besar di kampung kriminal.
Dilansir BolaStylo.com dari The Sun, Lucas merupakan putra dari Maria seorang mantan atlet yang kini menjadi penata rambut dan Jorge, pegawa negeri sipil.
Baca Juga : Suga BTS Tunjukkan Kecintaan Pada Dunia Olahraga, Bela-belain Nonton Langsung Pertandingan di Amerika
Keluarga Lucas merupakan penganut Katolik yang taat meski tinggal di lingkungan rumah 'kriminal'.
Kriminal dalam artian lingkungan rumah banyak dikelilingi oleh gengster termasuk di dalamnya terdapat kejahatan, narkoba dan kekerasan.
Bakat sepak bola Lucas muncul di usianya yang kelima tahun, kala itu ia sudah bergabung dengan akademi sepak bola Marcelinho Carioca.
Meski demikian, dia hanya mengenyam pendidikan sepak bola di akademi tersebut selama enam bulan sebelum keluarganya memutuskan untuk pindah.
Baca Juga : Benda Ini Tak Lepas dari Pelukan Lucas Moura Usai Cetak Hattrick dan Bawa Tottenham ke Final Liga Champions
Meski tumbuh di lingkungan yang dapat disebut kriminal, Moura tetap menunjukkan bakat sepak bolanya.
Hingga pada akhirnya ia mendapat julukan Marcelinho sejak berlatih di Clube Santa Maria di Sao Ceatano de Sul yang merupakan daerah metropolitan Sao Paulo.
Moura mendapat julukan Marcelinho karena dianggap mirip dengan legenda klub Corinthians.
Marcelinho merupakan pesepak bola tesukses milik Corinthians dengan raihan 204 gol dalam 420 laga pada medio 1994 hingga 2001.
Baca Juga : Kondisi Terkini Pebalap Moto2 Asal Indonesia Usai Alami Tabrakan di Sirkuit Jerez Spanyol
Moura pun mengaku dapat menjalani hidupnya dengan baik meski berada di tengah lingkungan yang tidak baik.
"Ketika saya berumur 13 tahun saya harus meinggalkan rumah untuk pergi ke pusat pelatihan di Sao Paulo," ucap Lucas Moura.
"Itu adalah masa kecil dengan beebrapa kenangan yang saya ingat meski tempat tinggal saya berada di lingkungan yang sulit."
Sebagai Katolik yang taat, ia bersyukur kepada Tuhan karena tidak terjerumus dalam kejatahan yang terjadi di lingkungan tempat ia tumbuh dewasa.
Baca Juga : Cinta dan Hasrat Terhadap Sepak Bola, Alasan di Balik Air Mata Pelatih Tottenham
"Banyak hal-hal yang salah terjadi di lingkungan saya, seperti narkoba dan kejahatan," ucapnya lagi.
"Akan tetapi saya menikmati masa kecil saya untuk berlatih dan tidak terlibat dengan hal itu, saya sering berterima kasih kepada Tuhan dan orang tua saya karena banyak pelajaran hidup yang saya terima itu,"
Source | : | thesun.co.uk,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR