BolaStylo.com - Manusia terkaya di Inggris, Jim Ratcliffe, dikabarkan sempat nyaris memiliki klub raksasa Liga Inggris, Manchester United.
Jim Ratcliffe disebut pernah berminat memiliki saham Manchester United untuk menggantikan dinasti keluarga Glazers.
Dikutip BolaStylo.com dari Mirror, Jim Ratcliffe bahkan sempat mendekati Glazers dan menyatakan minatnya untuk memiliki saham Manchester United.
Namun, keinginan Jim Ratcliffe untuk membeli saham Manchester United harus terkubur.
Baca Juga: Berwajah Mirip Lionel Messi, Pria Iran Justru Alami Nasib Sial Secara Beruntun
Pasalnya, pendekatan yang dilakukan Jim Ratcliffe dan Glazers saat itu dikabarkan tidak menemui kesepakatan membuahkan hasil.
Glazers mematok harga yang cukup tinggi jika Ratcliffe ingin memiliki saham klub bermarkas di Old Trafford tersebut.
Hal inilah yang menjadi penyebab Ratcliffe akhirnya memutuskan untuk mundur dan mengurungkan niatnya.
Baca Juga: Jawaban Kembaran Lionel Messi Soal Tuduhan Tiduri Lebih dari Selusin Wanita
Selain Manchester United, Chelsea juga dikabarkan sebagai klub yang diminati oleh Ratcliffe.
Ratcliffe disebut ingin membeli saham Chelsea dari tangan Roman Abramovich setelah pada 2018 gagal karena tak menemui kecocokan harga.
Kala itu, Abramovich mengajukan harga 2,1 miliar pound atau sekitar Rp 33,8 triliun.
Baca Juga: Terbukti, Lionel Messi Ungguli Pencapaian Ronaldo pada Usia 32 Tahun
Terlepas dari hal itu, Ratcliffe dikenal sebagai pengusaha di perusahaan bahan kimia Ineos sekaligus fan Manchester United.
Ratcliffe mengatakan, perusahaan yang berdiri sejak 1998 itu sudah lama terlibat dalam dunia sepak bola.
"Saya pendukung Manchester United. Kami (Ineos) sudah terlibat dengan dunia sepak bola, kata Ratcliffe, dikutip BolaStylo.com dari Utdreport via Mirror.
Meski disebut sebagai fan Manchester United, pria yang memiliki kekayaan 21 miliar poundsterling itu juga diketahui memegang tiket terusan untuk menyaksikan pertandingan Chelsea.
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR