BolaStylo.com - Pemain Liverpool Mohamed Salah menjadi menginspirasi baik di dalam lapangan atau pun di luar.
Sebagai pesepak bola muslim, kedatangan Mohamed Salah ke Livepool ternyata mampu menurunnya Islamophobia di Liverpool.
Penelitian dari Universitas Stanford menjelaskan bahwa kejahatan yang berupa kebencian telah menurun sebanyak 18.9 persen di Merseyside tempat Liverpool berada.
Tak hanya itu, kicauan anti-Muslim oleh penggemar Liverpool pun berkurang hampir 50 persen dibanding klub besar Inggris yang lain.
"Jika digabungkan, bukti menunjukkan kenaikan Salah yang menyebabkan penurunan kejahatan kebencian di kota tempat Liverpool FC," tulis para peneliti dilansir BolaStylo.com dari thenational.ae.
Kondisi ini muncul akibat dari meningkatnya keakraban dengan Islam.
Mohamed Salah telah menunjukkan kharismatik dan kemampuan yang membantu umat Islam untuk bisa diterima dengan keyakinannya.
"Salah sering terlihat bercanda dengan rekan satu timnya dengan senyum yang khas, menghibur putrinya, dan menghormati lawan-lawannya seperti menolak selebrasi ketika mencetak gol saat melawan mantan klubnya," tulis laporan tersebut.
According to a Stanford University study, since Mo Salah joined Liverpool, hate crimes in the area have decreased by 19% and anti-Muslim comments online have dropped by 50%. Impact on and off the pitch. pic.twitter.com/5Duu42qjYS
— ESPN UK (@ESPNUK) June 3, 2019
Kehadiran dan sikap salah yang kekeluargaan ini secara nyata mungkin bertentangan dengan kepercayaan sebagian orang bahwa Islam itu mengancam.
Dilansir BolaStylo.com dari The Muslim Vibe, hal ini diakui oleh seorang pemuda bernama Ben telah memutuskan menjadi mualaf (orang yang menjadi muslim).
Source | : | BolaStylo.com |
Penulis | : | Rara Ayu Sekar Langit |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR