BolaStylo.com - Belakangan ini metode Buteyko Breathing menjadi tren baru di kalangan masyarakat karena unggahan penyanyi ternama Indonesia, Andien.
Melalui fitur instagram stories, Andien menunjukkan satu kebiasaan unik yang ia lakukan bersama keluarganya sebelum tidur.
Andien menyatakan bahwa keluarganya sudah menerapkan metode Buteyko Breathing atau menutup mulut menggunakan plester selama beberapa bulan terakhir.
Lebih lanjut, Andien menceritakan bahwa dia sebelumnya pernah mendengar metode Buteyko Breathing dari salah satu gurunya.
Baca Juga: Floyd Mayweather adalah Satu-satunya Orang Terkaya yang Dipermalukan Pebasket Amerika Ini
Namun, Andien saat itu belum terlalu tertarik menerapkan Buteyko Breathing untuk kebiasaannya.
Meski terlihat sepele, metode Buteyko Breathing ternyata memiliki manfaat bagi tubuh manusia.
Dikutip BolaStylo.com dari Innovative Medicine via Tribun Health, metode Buteyko Breathing bertujuan mengembalikan pernapasan ke posisi normal dan menghindari hiperventilasi kronis atau napas berlebihan.
Baca Juga: Pesona Manohara Warnai Laga Persija Vs Persib di Liga 1 2019
Melalui metode Buteyko Breathing, seseorang hanya akan bernapas melalui hidung, bukan mulut, saat tidur.
Manfaat Buteyko Breathing, menurut pengalaman Andien, seseorang akan merasa lebih mudah mendapatkan tidur yang berkualitas.
Selain itu, badan juga akan terasa lebih segar saat bangun dan tak ada bau mulut.
Baca Juga: Tanggapi Kaesang Pangarep, Pasoepati Minta Putra Bungsu Presiden Akuisisi Saham Persis Solo
Sebagi informasi, tidur dengan mulut terbuka rupanya memiliki risiko untuk kesehatan mulut dan gigi.
Menurut penelitian di Journal Rehabilitation Oral, tidur dengan gigi terbuka bisa meningkatkan risiko terjadinya pengikisan enamel gigi.
Ketika tidur dengan posisi mulut terbuka, air liur di dalam rongga mulut akan berkurang karena mulut ikut berperan dalam melakukan pernapasan.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Jadi Pemain Paling Boros untuk Urusan Libur Musim Panas
Hal itu menyebabkan tingkat keasaman mulut meningkat, sehingga bakteri yang menghasilkan asam tidak bisa lagi dibinasakan oleh air liur yang minimal.
Imbasnya, mereka akan memiliki angka keasaman rata-rata 6,6 atau sanat tinggi.
Sementara itu, orang yang tidur dengan mulut tertutup akan memiliki kadar keasaman dengan angka 7,7.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Jadi Pemain Paling Boros untuk Urusan Libur Musim Panas
Dengan mulut yang sangat asam, maka enamel gigi pun beresiko mengalami pengikisan dengan signifikan.
Risiko pengikisan ini bahkan setara dengan kebiasaan seseorang mengonsumsi minuman bersoda atau jus jeruk sesaat sebelum tidur.
Selain pengikisan enamel gigi, gigi juga beresiko terkena erosi, munculnya karies, hingga pembusukan yang tentu saja sangat berbahaya.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR