"Industri yang mengungkung DKI dapat dikategorikan sebagai sumber (polutan) besar (large point source), termasuk PLTU yang notabene bahan bakarnya batubara," ujar Herman saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (31/7/2019).
Meskipun beberapa kota belum terdampak parah mengenai polusi, sebaiknya Anda menghindari olahraga di luar ruangan ketika ada polusi udara.
Baca Juga: VIDEO - Blunder Konyol Alisson Becker di Laga Liverpool Vs Lyon yang Berujung Kartu Kuning
Dokter spesialis paru-paru, Agus Dwi Susanto, FISR, FAPSR tidak memberikan saran kepada masyarakat untuk berolahraga di tempat berpolusi.
Agus Dwi Susanto pun menceritakan bahwa ketika sedang berolahraga, kebutuhan oksigen akan meningkat.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Gelontorkan Rp 22 Miliar untuk Jadi Tetangga Conor McGregor
"Karena saat olahraga, frekuensi napas meningkat, di mana kebutuhan oksigen meningkat," kata Agus.
"Bayangkan kalau di tempat udara tidak bagus, frekuensi napas meningkat, bahan-bahan polutan terhirup pun makin banyak, dan mempengaruhi paru-paru," kata Agus.
Baca Juga: Lionel Messi Bantah Kabar Dirinya Hampir Berkelahi di Kelab Malam
Kemudian Agus menjelaskan bahwa masyarakat yang berolahraga di luar ruangan memang berisiko untuk ternodai polusi udara.
"Atau kalau mau (olahraga di luar ruangan) pas weekend, di mana kualitas udara membaik," katanya.
Baca Juga: Jadwal Thailand Open 2019 - Shesar Tantang Lin Dan pada Babak Kedua!
Mengenai hal itu, Agus memberikan solusi terhadap masyarakat yang ingin berolahraga di luar ruangan.
Ia menganjurkan agar masyarakat melakukan aktivitas tersebut di area yang banyak pepohonan.
"Di sana (taman penuh pepohonan) lebih netralisir polutan dan udaranya lebih bagus, sehingga napas lebih baik," katanya.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR