BolaStylo.com - Penyerang Norwich City, Teemu Pukki selain merupakan mantan rekan setim striker PSM Makassar ternyata juga memiliki kisah menarik dalam perjalanan karier sepak bolanya.
Nama Teemu Pukki bisa jadi sangat asing bagi para penggemar Liga Inggris khususnya kasta Premier League, tetapi tidak untuk mereka yang terus mengamati perkembangan klub-klub di liga tersebut.
Puncaknya adalah pada laga perdana Liga Inggris musim 2019-2020 antara Liverpool dan Norwich City, sosok Teemu Pukki muncul dan menarik perhatian.
Pesepak bola asal Finlandia ini sejatinya bukan sosok yang asing di kancah sepak bola Inggris.
Pria berusia 29 tahun ini merupakan salah satu faktor suksesnya Norwich City kembali promosi ke Premiere League musim ini.
Baca Juga: Menebar Kode, Indikasi Rematch Floyd Mayweather vs Manny Pacquaio Akan Berlangsung?
Didatangkan dari klub Denmark, Brondby IF pada Juli 2018, Pukki menjelma sebagai penyerang menakutkan The Canaries.
Pada musim pertamanya bersama Norwich City, Pukki sukses mengemas 29 gol dan 10 assist dari 43 laga yang ia jalani di Liga Inggris divisi Championship.
Namun, terdapat kisah menarik mengenai pemain yang dijuluki GOAT (Greatest Of All Time) timnas Finlandia mengenai impian masa kecilnya.
Dalam seuah wawancara bersama salah satu media Inggris, Pukki mengaku bahwa impiannya adalah dapat bermain dan sukses di Liga Spanyol.
Baca Juga: Faktor Keamanan Jadi Alasan Mesut Oezil dan Kolasinac Absen Bela Arsenal
Dilansir BolaStylo.com dari Telegraph, kala itu Teemu Pukki masih berusia 18 tahun dan bermain untuk klub lokal Finlandia, KTP.
Bakatnya terendus oleh salah satu pemandu bakat asal Seville, yang kemudian memberikan tawaran kepadanya untuk hijrah ke Spanyol.
"Saya masih remaja dan itu mungkin langkah yang terlalu besar bagi saya," ucap Pukki.
"Berada jauh dari rumah di usia muda ditambah cuaca di Seville jelas jauh lebih hangat dari cuaca di Finlandia.
Baca Juga: Tanda-tanda Cedera Alisson Becker Sudah Muncul Sejak Laga Community Shield di Wembley
"Disana sangat panas, saya bahkan tidak memiliki AC selama beberapa minggu di apartemen yang saya tempati." ucapnya lagi.
Masalah yang dialaminya itu membuat sang ibunya harus turun tangan dan membantunya mengatasi keadaan.
Meski pada akhirnya, ia kembali dirundung masalah terkait bahasa dan rasa malu yang Pukki miliki.
"Ibu saya mengambil cuti dari pekerjaan selama satu tahun untuk menemani saya tinggal di Spanyol," ujar Pukki.
Baca Juga: Tanda-tanda Cedera Alisson Becker Sudah Muncul Sejak Laga Community Shield di Wembley
"Itu sangat membantu tapi saya masih kesulitan dengan bahasa, ditambah saya pada saat itu merupakan pria yang sangat pemalu, lebih pemalu dari saat ini.
"Sangat sulit hingga pada akhirnya saya gagal disana," ujarnya lagi.
View this post on Instagram
Dua tahun bersama Sevilla, Puuki hanya berhasil mencatatkan satu penampilan, hingga ia memutuskan untuk kembali ke Finlandia.
Pukki mencoba kembali menaikkan pamor dan reputasinya dengan bergabung klub lokal, HJK Helsinki, hasilnya pun tak mengecewakan.
Pada 2011, ia mencoba tantangan baru saat memutuskan bergabung dengan klub kontestan Bundesliga, FC Schalke 04 dan beberapa kali bermain melawan tim asuha Juergen Klopp pada saat itu, Borussia Dortmund.
Kemudian dua tahun berselang ia bergabung dengan raksasa Skotlandia, Glasgow Celtic pada 2013.
Pukki mengaku pengalaman yang ia dapat bersama Celtic sangat bermanfaat dan membantunya hingga posisi saat ini.
"Empat tahun terakhir telah banyak mengubah hidup saya sebagai pemain sepak bola, terutama pengalaman di Celtic yang membantu saya hingga dapat mencapai posisi saat ini," kata Pukki.
Baca Juga: Jelang Timnas U-18 vs Brunei Darussalam, Fakhri Beri Wejangan Genting Ke Anak Asuhnya!
Pada 2015 Pukki memutuskan untuk pindah ke salah satu klub Denmark, dimana disinilah awal mula Norwich City menemukannya.
Kegagalan Pukki di Sevilla mulai kembali terbayar ketika ia berada di Brondby IF, mantan pemandu bakat Wolves, Stuart Webber mengawasinya selama enam tahun terakhir.
View this post on Instagram
Webber meyakinkan pelatih kepala Norwich City, Daniel Farke untuk memboyong pria Finlandia tersebut.
Hasilnya, ia pun menjadi bagian tak tergantikan Norwich City sukses menjuarai Liga Inggris divisi Championship musim 2018-2019 dan membuat mereka promosi ke Premiere League.
Baca Juga: Hadir Sendirian, Kekasih Ronaldo Tampil Menawan dalam Balutan Serba Hitam di Unicef Summer Gala
Meski demikian, Pukki mengakui impiannya sejak kecil adalah dapat bermain di Liga Spanyol, tetapi yang terwujud adalah bermain di Liga Inggris.
"Keberhasilan disini adalah kenyataan bahwa kita adalah keluarga, tidak ada ego, semua orang baik. Dan itu itu adalah ruang ganti terbaik yang pernah saya alami, kami sangat dekat dan senang menjadi bagian dari yang lain," kata Pukki lagi.
"Ketika saya masih kecil, impian saya adalah bermain di Liga Spanyol, saya sudah lakukan meski gagal. Kemudian saat ini, saya bermain di Liga Inggris dan semuanya berjalan dengan baik," imbuhnya.
Teemu Pukki juga adalah rekan setim penyerang PSM Makassar, Eero Markkanen di timnas Finlandia.
Dari situs resmi Transfermarkt, Pukki dan Markkanen tercatat bermain bersama untuk timnas Finlandia sebanyak 8 kali.
Baca Juga: Hadir Sendirian, Kekasih Ronaldo Tampil Menawan dalam Balutan Serba Hitam di Unicef Summer Gala
Source | : | telegraph.co.uk,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR