BolaStylo.com - Mantan pebulu tangkis Denmark sekaligus komentator BWF, Steen Pedersen berpendapat Fajar Alfian bisa menjadi pasangan baru Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Mantan pelatih tim bulu tangkis Denmark, Steen Pedersen memiliki pendapat cukup menarik mengenai masa depan duo pebulu tangkis spesialis ganda putra Indonesia.
Gelaran Kejuaraan Dunia 2019 yang diselenggarakan di Basel, Swiss memang telah berakhir, namun terdapat beberapa hal yang menarik untuk diketahui.
Termasuk salah satunya muncul dari mantan pebulu tangkis Denmark, Steen Pedersen.
Pedersen yang kini menjadi komentator BWF, ternyata memiliki pendapat cukup unik terkait masa depan Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Fajar Alfian.
Baca Juga: Jelang Lawan Timnas Indonesia, Malaysia Siapkan Mental dengan Psikolog
Hal ini dilontarkan Steen Pedersen ketika memandu jalannya pertandingan babak semifinal Kejuaraan Dunia 2019 antara Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Ketika laga memasuki gim ketika kedudukan 6-12 untuk keunggulan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Steen Pedersen kemudian berceletuk bahwa Fajar Alfian dan Kevin Sanjaya Sukamuljo patut dipertimbangkan untuk bermain bersama.
Pedersen pun menjelaskan apa yang dimaksudkannya itu, bahwa kedua pemain sepertinya akan cocok dipasangkan bersama.
Baca Juga: Kenali Gejala Dysania, Kebiasaan Sulit Beranjak dari Kasur Meski Sudah Bangun Tidur
Meskipun dia mengetahui bahwa Kevin dan Fajar merupakan dua pebulu tangkis dengan tipe yang sama.
"Saya punya usulan untuk dipertimbangkan," ucap Steen Pedersen.
View this post on Instagram
"Alfian dan Sukamuljo harus dicoba dipasangkan, saya tahu mereka bermain di posisi yang sama.
"Jika pelatih memiliki ide seperti itu, saya pikir bola tidak akan melewati mereka di depan," ucapnya lagi.
Baca Juga: Nikmat Dicampur Kopi Susu, Ini 4 Manfaat Gula Aren Bagi Kesehatan
Pedersen juga menyebut jika Kevin dan Fajar dipasangkan, pasangan ini tidak akan membutuhkan pemain dengan tipe backcourt.
"Sehingga mereka tidak akan membutuhkan pemain bertipe backcourt," imbuh Pedersen.
Meski demikian, Gillian Clark yang juga memandu jalannya laga tersebut bersama Pedersen menyebut kemungkinan itu tidak akan terjadi untuk saat ini.
Sosok yang akrab disapa Oma Gill ini mengungkapkan bahwa perubahan pada komposisi pasangan ganda putra Indonesia tidak akan berubah hingga ajang olimpiade diselenggarakan.
Baca Juga: VIDEO - Tingkah Kocak Striker asal Brasil, Cium Istri Padahal Gol Dianulir
"Untuk saat ini, hal itu tidak mungkin terjadi hingga gelaran olimpiade dimulai," ucap Oma Gill.
Lebih dari itu, Steen Pedersen juga menjelaskan kemungkinan perubahan komposisi pasangan pada nomor ganda putra Indonesia memang diperlukan.
View this post on Instagram
Ia pun memberikan salah satu contohnya, yakni ketika Mohammad Ahsan berpasangan dengan Bona Septano yang bermain bersama sejak 2008.
"Hal ini sering terjadi di Indonesia, bisa dilihat ketika Ahsan yang sebelumnya pernah dipasangankan dengan Bona," ujar Pedersen.
Baca Juga: Bonek, Alasan Sebenarnya Aryn Williams Terima Pinangan Persebaya Surabaya
"Dan mereka mendapatkan medali perunggu di Kejuaraan Dunia, setelah itu dipisah dengan Setiawan.
"Itu pernah dilakukan sebelumnya, pelatih harus mempertimbangkan ini," imbuhnya.
Pasangan Mohammad Ahsan/Bona Septano pernah meraih gelar juara di Vietnam Grandprix 2010, Indonesia Grand Prix Gold 2010, Bank Kaltim Indonesia Open Grand Prix 2011 dan juara Sea Game 2011.
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR