BolaStylo.com - Dampak negatif ditundanya laga Persipura Vs Bali United pekan ke-17 Liga 1 2019, pihak Serdadu Tridatu merasa lega meski alami kerugian finansial cukup besar.
Penundaan laga pekan ke-17 Liga 1 2019 antara Persipura Jayapura versus Bali United ternyata mengakibatkan dampak negatif bagi klub asal Pulau Dewata.
Dampak negatif yang diterima Bali United tak lepas dari sisi finansial yang sudah dikeluarkan untuk bertandang ke markas Persipura Jayapura.
Dilansir BolaStylo.com dari Tribun Bali, sedianya skuat asuhan Stefano Cugurra akan bertolak ke Jayapura pada Jum'at (30/8/2019) dari Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Di saat yang bersamaan, situasi di Jayapura dilapokan masih memanas oleh aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Ini Kekalahan Paling Menyakitkan Bagi Lim Swie King di Sepanjang Kariernya
Meski demikian, manajaemen Bali United memutuskan untuk tetap berangkat ke Jayapura didampingi oleh owner klub, Pieter Tanuri.
Keputusan tersebut diambil karena apabila Bali United tidak berangkat ke Jayapura maka tim akan dianggap Walk Out (WO).
"Tekad kami tetap berangkat ke Papua meski situasi di sana kurang kondusif karena kami takut kena WO," ucap Pieter Tanuri.
Alih-alih keberangkatan ke Jayapura terlaksana, pihak klub dihubungi PT. LIB yang mengabarkan bahwa laga antara Persipura Jayapura melawan Bali United ditunda.
Baca Juga: Ronaldo Ajak Messi Makan Malam, Legenda Manchester United Beri Kode Peringatan!
Momen tersebut bertepatan dengan para pemain dan staf klub sudah berada di dalam pesawat dan tinggal menunggu keberangkatan.
"Kami baru dapat informasi penundaan sesaat setelah kami berada di pesawat. Akhirnya kami kembali turun dari pesawat dan meninggalkan Bandara Ngurah Rai,” ucap Pieter Tanuri lagi.
Menyusul hal itu, PT. LIB secara resmi merilis faktor yang menyebabkan laga ditunda pada Jum'at pagi.
“Penundaan murni dikarenakan situasi yang kurang ideal. Hal ini sudah kami koordinasikan secara langsung dengan pihak Persipura,” ucap Asep Saputra, manajer kompetisi PT LIB.
Baca Juga: Daripada Bertarung di Ring, Petarung MMA Ini Akui Lebih Banyak Duit Ketika Main Instagram
Meski mengaku mengalami kerugian finansial, pihak Bali United merasa lega adanya informasi bahwa laga melawan Persipura Jayapura ditunda.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Umum Bali United, Michael Gerald.
"Puji Tuhan, tim masih di Bali," ucap Michael Gerald.
"Selama PT LIB belum menunda, kami tetap semangat ke Papua. Seharian saya terus koordinasi sama PT LIB hingga akhirnya mendapat kabar penundaan. Saya pun merasa plong," ucapnya lagi.
Baca Juga: Deretan 5 Pemain yang Dicoret Simon McMenemy dari Skuat Timnas Indonesia
Pieter Tanuri menambahkan bahwa ada rasa khawatir ketika membiarkan para pemain berangkat ke Jayapura.
Ia pun berharap agar kondisi di Jayapura kembali normal.
"Meski kemarin kita sebenarnya merasa takut juga saat mau berangkat. Bahkan kita sudah pesan ke saudara, dan kerabat jika seandainya terjadi apa-apa di sana," ujar Pieter Tanuri.
"Ya situasi ini tentu menjadi pelajaran bagi kami. Dan kami mendoakan agar situasi di Papua kembali normal," imbuhnya.
Baca Juga: Tolak Wiski dari McGregor, Khabib Nurmagomedov Dipuji Setinggi Langit
Sementara itu, Michael Gerald juga membeberkan belum mengetahui jumla kerugian yang dialami Bali United karena penundaan laga melawan Persipura Jayapura.
"Kerugian tiket kami belum tahu sih, karena bagaimana pun juga ini hitungannya force majeure. Jadi kita masih koordinasi sama PT LIB baiknya seperti apa. Tapi sementara belum ada keputusan bagaimana" ujar Michael.
Meski demikian, laporan Tribun Bali menyebut bahwa setidaknya terdapat 30 orang yang sedianya akan berangkat ke Jayapura.
Terdiri dari 18 pemain, owner, sekum dan tim ofisial, lalu harga tiket per orang untuk tujuan Denpasar-Jayapura mencapai angka Rp3 juta.
Jika ditotal semuanya, maka kerugian yang dialami Bali United dari penundaan laga tersebut jumlahnya mencapai Rp90 juta.
View this post on InstagramKAMU KUAT SLAVIA PRAHA #ucl #championsleague #slaviapraha #slaviaprague #sneidjer #cech
Source | : | bali.tribunnews.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR