Sayangnya, peforma Indonesia justru merosot saat pertandingan memasuki babak kedua.
Skuad Garuda langsung kecolongan tiga gol tanpa bala di sisa waktu pertandingan babak kedua.
Baca Juga: 38.000 Orang Tanda Tangani Petisi Minta Simon McMenemy Mundur dari Timnas Indonesia
Gol Supachok membuat mental Indonesia menjadi lemah, hingga akhirnya dua gol balasan kembali masuk ke gawang Andritany Ardhiyasa pada babak kedua.
"Banyak ruang kosong yang kami berikan untuk Thailand, dan mereka pun memanfaatkan itu dengan baik," kata Lilipaly.
Pendukung timnas Indonesia harus lebih realistis
Di sisi lain, pelatih timnas Indonesia, Simon McMenemy, berujar bahwa banyak suporter Indonesia menaruh ekspetasi tinggi terhadap Irfan Bachdim dkk.
Baca Juga: Bisakah Audisi Djarum Diubah Jadi Audisi BCA atau Blibli? Ini Jawaban PB Djarum
McMenemy menambahkan, ekspetasi suporter Indonesia seharusnya sesuai dengan realita yang ada.
Menurut McMenemy ekspektasi itu terlalu tinggi mengingat Thailand adalah salah satu tim terkuat di Asia Tenggara yang sulit dikalahkan.
Apalagi, Indonesia baru saja mengalami kekalahan dari Malaysia.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dipermalukan Thailand, Tagar Simon Out Ramai di Twitter
"Pada saat yang sama, para suporter mungkin kecewa. Pada saat yang sama mereka punya ekspektasi kalahkan Thailand. Thailand kan tim besar," kata McMenemy.
"Saya rasa sekarang ekspektasinya harus dilihat lagi sesuai enggak dengan realita yang ada," ujar dia melanjutkan.
Dengan mendapat dua kali kekalahan, timnas Indonesia kini menghuni posisi juru kunci Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR