Dilansir BolaStylo.com dari The Sun, Anthony dikabarkan bertarung dalam kondisi dirinya tengah mengalami gegar otak.
Namun, sang pelatih, Rob McCracken justru mengambil keputusan kontroversial dengan membiarkan petinju berinisial AJ itu tetap melanjutkan pertarungan.
McCracken sejatinya menyadari AJ mengalami gegar otak dalam di akhir ronde ketiga dimana ia dirobohkan dua kali.
Petinju kelas berat Inggris itu akhirnya mengakhiri pertarungan dengan kekalahan TKO usai laga dihentikan wasit.
Pengakuan terbuka sang pelatih itu pun mendapatkan kecaman dari organisasi amal cedera otak Headway.
McCracken dinilai gagal melindungi petinjunya karena membiarkannya bertarung dalam kondisi cedera otak.
Wakil kepala eksekutif Luke Grigs menuturkan jika pelatih AJ hanya memprioritaskan kemenangan dan bukan keadaan petinjunya.
"Pelatih memiliki tugas merawat petinju mereka dan tampaknya sudah jelas bahwa prioritas satu-satunya pelatih Anthony Joshua adalah memenangkan pertarungan itu, bukan melindungi petarung dari cedera yang berpotensi fatal," tutur Grigs.
Grigs kemudian melanjutkan jika cedera otak yang dibiarkan akan berefek buruk pada petinju.
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR