BolaStylo.com - Pelatih Anthony Joshua, Ron McCracken membuat banyak pihak tersulut amarah akibat keputusan kontroversialnya.
Anthony Joshua diketahui menghadapi Andy Ruiz Jr pada 1 Juni 2019 silam.
Pertarungan tersebut dimenangkan oleh Ruiz di ronde ke tujuh.
Di balik serunya pertandingan tersebut, belakangan terungkap fakta mengejutkan soal keadaan Anthony Joshua.
Petinju Inggris itu dikabarkan melakukan pertarungan dalam keadaan yang beresiko membawanya pada kematian.
Baca Juga: Lionel Messi Klaim Barcelona Sudah Spektakuler Meski Tanpa Neymar
Dilansir BolaStylo.com dari The Sun, Anthony dikabarkan bertarung dalam kondisi dirinya tengah mengalami gegar otak.
Namun, sang pelatih, Rob McCracken justru mengambil keputusan kontroversial dengan membiarkan petinju berinisial AJ itu tetap melanjutkan pertarungan.
McCracken sejatinya menyadari AJ mengalami gegar otak dalam di akhir ronde ketiga dimana ia dirobohkan dua kali.
Petinju kelas berat Inggris itu akhirnya mengakhiri pertarungan dengan kekalahan TKO usai laga dihentikan wasit.
Pengakuan terbuka sang pelatih itu pun mendapatkan kecaman dari organisasi amal cedera otak Headway.
McCracken dinilai gagal melindungi petinjunya karena membiarkannya bertarung dalam kondisi cedera otak.
Wakil kepala eksekutif Luke Grigs menuturkan jika pelatih AJ hanya memprioritaskan kemenangan dan bukan keadaan petinjunya.
"Pelatih memiliki tugas merawat petinju mereka dan tampaknya sudah jelas bahwa prioritas satu-satunya pelatih Anthony Joshua adalah memenangkan pertarungan itu, bukan melindungi petarung dari cedera yang berpotensi fatal," tutur Grigs.
Grigs kemudian melanjutkan jika cedera otak yang dibiarkan akan berefek buruk pada petinju.
Apalagi, jika terkena pukulan lagi akan memperburuk kerusakan otak.
Pada titik terburuk, kondisi itu bisa menyebabkan kematian atau kerusakan otak berkelanjutan.
"Pada titik itu, dia sangat rentan terhadap cedera yang lebih serius. Orang bertanya-tanya berapa banyak kematian dalam ring selama bertahun-tahun yang dihasilkan dari mentalitas menang dengan segala cara."
Dikecam karena membiarkan petinjunya bertarung dalam kondisi cedera otak, McCracken mengaku jika dia adalah yang paling tahu kondisi AJ.
"Saya mengenalnya lebih baik daripada semua ahli yang hampir tidak mengenalnya atau pernah bertemu dengannya sekali atau dua kali jadi saya tahu dia gegar otak dan saya mencoba untuk membawanya melalui beberapa ronde lagi, satu ronde saat itu, dan lihat di mana dia berada," ucap McCracken pada BBC.
Selain mengaku mengerti kondisi petinjunya, McCracken juga menyerahkan keputusan menilai pada wasit.
McCracken menyebut jika wasit kala itu juga memiliki andil mengambil keputusan untuk menghentikan atau melanjutkan pertandingan dengan melihat kondisi petinju.
Akhirnya wasit menghentikan laga di ronde ke tujuh setelah AJ mengonfirmasi tak lagi mampu melanjutkan pertarungan.
Terlepas dari itu, AJ mengakui kemampuan Ruis.
AJ menyebut Ruiz adalah petarung yang bagus.
"Saya dikalahkan oleh petarung yang bagus. Akan menjadi hal menarik untuk melihat seberapa jauh dia (Ruiz) bisa melangkah, tetapi ini semua adalah bagian dari perjalanan," tutur Joshua kala itu.
View this post on Instagram
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR