BolaStylo.com - Saat ini sedang heboh berita mengenai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Wiranto yang menjadi korban luka tusuk.
Kejadian penusukan Wiranto terjadi di Pandeglang, Banten pada Kamis (10/10/2019) oleh orang tak dikenal.
Setelah terkena luka tusuk kemudian Wiranto dibawa menuju rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.
Terlepas dari kejadian ini, setiap luka pasti akan memunculkan rasa sakit yang tergantung dari posisi seperti lokasi, jenis, dan tingkat keparahan.
Baca Juga: Gabung Klub Hoki Es, Petr Cech: Ini yang Saya Suka Sejak Kecil!
Apabila mengalami luka dalam sebaiknya segera dilakukan pencegahan sebagai pertolongan pertama, seperti dibawa ke rumah sakit.
Sedangkan, luka ringan bisa diatasi melalui perawatan secara mandiri semisal dirumah.
Meski demikian ada beberapa jenis dari luka-luka yang perlu diketahui agar pengetahuan menjadi lebih luas.
Dikutip BolaStylo.com dari Alodokter, berikut jenis-jenis luka yang umum ditemui:
1. Luka Tusuk
Wiranto yang menjabat Ketua Umum PBSI dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Ham (Menkopolhulkam) mengalami luka kagetori luka tusuk.
Luka tusuk ini disebabkan oleh benda tajam dan panjang seperti jarum, paku, pisau, pedang, dan kapak.
Alat-alat diatas dapat menembus kulit hingga organ dalam tubuh yang dapat melukai organ dalam.
Baca Juga: Benahi Skuad Manchester United, Solskjaer Siapkan 4 Nama Pemain Baru!
2. Luka koyak atau avulsi
Luka jenis ini bisa terjadi karena penembakan, ledakan, kecelakaan berat, atau perkelahian.
Biasanya darah yang keluar dari luka ini cukup banyak sehingga perlu segera untuk membawa ke rumah sakit terdekat.
3. Luka robek atau laserasi
Luka robek dapat berupa luka gores ringan dan luka dengan bentuk tidak teratur.
Luka ini biasanya ditemukan pada kecelakaan saat berkendara atau kerja misalnya jatuh dari sepada motor.
Meski demikian, kedaruratan penanganan luka ini tergantung kepada berat-ringannya pendarahan dan bagian tubuh yang terkena.
Baca Juga: Kilas Balik, Istri Hendra Setiawan: Cuma Sekali Lihat Suami Berekspresi!
4. Luka baret atau abrasi
Abrasi terjadi ketika kulit bergesekan atau menggores permukaan kasar atau keras, misalnya jatuh di jalanan beraspal.
Meski tidak terlalu parah, namun luka ini harus segera diberi perawatan supaya tidak terjadi infeksi.
5. Luka sayat atau insisi
Luka sayat ini biasanya luka akibat terkena benda yang pipih dan tajam seperti silet, pecahan kaca, pisau, dan lain-lain.
Kedaruratan luka ini tergantung dari seberapa parah pendarahan dan lokasi terjadinya luka.
Baca Juga: Ini Bukti David Beckham Masih Mempesona, Jennie Blackpink Jadi Korbannya
Baca Juga: Polisi Sebut Pelaku Penyerangan Ketua Umum PBSI Wiranto Satu Laki-laki dan Satu Perempuan
Source | : | alodokter.com |
Penulis | : | Fauzi Handoko Arif |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR