Kekerasan yang dipertontonkan dianggap akan membangung orang yang tidak beradab.
Baca Juga: Imbas Kerusuhan PSIM Vs Persis, Begini Komentar Sri Sultan Hamengkubuwo X
"Kalau seperti ini, bukan sepak bola yang kita tonton, tapi pertunjukan kekerasan-kekerasan yang kita tonton, ya lebih baik tidak usah ada sepak bola saja di Jogja, karena hanya akan membangun orang tidak beradab," ujar Ngarsa Dalem.
Tidak sampai disitu, demi meminimalisir kondisi yang diakibatkan pertandingan sepak bola dua klub asal Jawa Tengah itu, Sri Sultan Hamengkubowo X memiliki wacana larangan pemberian izin.
Andai kekerasan dalam sepak bola terus terulang, maka lebih baik tidak ada izin untuk penyelenggaraan pertandingan sepak bola.
"Kalau seperti ini bukan nonton sepak bola tapi kekerasan seperti ini, nggak usah ada izin aja," kata Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Baca Juga: Pecahkan Rekor Dunia, Aries Susanti Rahayu Disebut 'Bukan Manusia' oleh Media Rusia
"Saya nggak bisa katakan melarang, tapi kan pertandingan sepak bola itu jadi tidak bermanfaat karena hanya menelurkan orang-orang yang tidak beradab," imbuhnya.
Laga antara PSIM Yogyakarta melawan Persis Solo berakhir untuk kemenangan tim tamu dengan skor akhir 2-3.
Meski demikian, kedua klub tidak lolos ke babak 8 besar Liga 2 2019 setelah Martapura FC menang di markas PBBS Biak.
Source | : | Jogja.tribunnews.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR