BolaStylo.com - Faktor yang menjadi kelemahan dasar kebanyakan para pemain Indonesia akhirnya sudah diketahui secara pasti.
Kelemahan dasar itu diketahui oleh mantan pelatih timnas putri Indonesia Timo Shceunemann dan para pelatih lainnya dalam program Garuda Select di Inggris.
Timo Shceunemann merupakan pelatih yang bertugas sebagai penerjemah teknis dalam program Garuda Select yang diikuti sejumlah pemain Indonesia.
Seperti diketahui, para pemain berbakat dari Indonesia saat ini sedang mengikuti program Garuda Select kedua setelah tahap pertama sudah digelar pada Januari-Mei 2020.
Baca Juga: SEA Games 2019 - Acungkan Jari Tengah, Pemain Voli Putra Indonesia Jadi Sorotan Media Asing
Para pemain Indonesia ini akan menjalani program Garuda Select tahap kedua pada Oktober 2019-April 2020 di bawah asuhan dua pemain timnas Inggris, yakni Dennis Wise (direktur tekni) dan Des Walker (pelatih kepala).
Selama dua bulan menjalani program, kata Timo, para pemain Indonesia ditekankan mengenai cara bertahan yang benar.
Jika salah, para pemain ini nantinya akan mendapat hukuman dari Des Walker dan Dennis Wise.
Baca Juga: Jawaban PSSI soal Kepastian Pelatih Baru Timnas Indonesia, Luis Milla atau Shin Tae-yong?
Namun, hukuman yang dilakukan Wlaker dan Wise itu bertujuan supaya para pemain memahami bahwa sepak bola adalah permainan tim.
Artinya, menurut Timo, para pemain membutuhkan komunikasi untuk membangun kekompakan dalam suatu tim.
"Secara spesifik, yang ditekankan adalah cara bertahan sebagai sebuah kesatuan. Pemain yang menekan lawan secara individu tanpa bantuan teman-temannya dihukum oleh Des Walker dengan cara membiarkan pemain tersebut bertahan sendirian," tulis Timo dikutip dari laman Program Garuda Select via Kompas.com.
Baca Juga: Diincar Klub-klub Luar Negeri, Osvaldo Haay jadi Sorotan Media Vietnam
"Tentu saja pemain tersebut menjadi bulan-bulanan dan tidak mampu merebut bola," kata pria Jerman yang sudah sangat fasih berbahasa Indonesia itu.
Timo sendiri menyadari bahwa pemain Indonesia memiliki satu kelemahan dasar yang terlihat jelas.
Pelatih asal Jerman itu mengatakan bahwa para pemain Indonesia rata-rata masih memiliki masalah komunikasi.
Baca Juga: Detik-detik Pelatih Vietnam Ribut dengan Panpel saat Hadapi Timnas Indonesia
Padahal, kata Timo, Des Walker sudah memberikan contoh kepada para pemain Indonesia dalam program Garuda Select.
"Di sini kelemahan pemain kita jelas terlihat, dari jenjang SSB sampai timnas sama saja, miskin komunikasi. Bukan hanya bicara, Des Walker sering sekali memberikan contoh," tutur Timo.
"Tekan lawan ke garis", misalnya, atau "drop, jangan (tekan) dulu". Pemain yang berada di belakang memberikan komando bagi pemain di depannya mengingat ia memiliki pandangan yang lebih luas tentang situasi di lapangan," ucap Timo.
Namun di sisi lain, Timo mengakui para pemain Garuda Select mulai memahami tanggung jawab mereka jika kehilangan bola.
"Kebiasaan buruk bertahan secara individu dan tanpa saling mengarahkan sudah mulai ditanggalkan," kata Timo.
Lebih lanjut Timo juga melihat adanya perkembangan pesat yang ditunjukkan para pemain Garuda Select selama dua bulan di Inggris.
Baca Juga: Shin Tae-yong Gelar Pertemuan dengan Petinggi Klub China, Apa Hasilnya?
"Semuanya perlu waktu, semuanya butuh sebuah proses. Walau demikian, saya sudah bisa melihat perkembangan signifikan terutama dalam hal pengertian taktis dan pengambilan keputusan," ucap Timo.
"Hal ini sangat menggembirakan mengingat kedua hal ini, bersama dengan kelemahan dalam hal mental, menjadi masalah-masalah utama timnas senior kita selama ini," katanya.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR