BolaStylo.com - Pemain timnas Putri Indonesia U-16 Jasmine Sefia Wayne terpaksa putus sekolah dan memilih untuk bermain sepak bola.
Kabar mengejutkan datang dari salah satu pemain timnas Putri Indonesia U-16, Jasmine Sefia Wayne yang memutuskan untuk putus sekolah.
Yasmine Sefia Putri yang juga merupakan pemain Arema FC putri ini menyudahi sekolah menengah pertama karena nilai raport kosong.
Hal ini diungkapkan langsung oleh sang pemain melalui sebuah tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi.
Dalam tulisan yang diunggah, Jasmine mengaku tidak ingin membebani sang ayah.
Baca Juga: Kampanye Take A Minute Pangeran William di Piala FA Liga Inggris
Ia kemudian berani memilih untuk berhenti sekolah dan fokus sebagai pesepak bola putri.
Jasmine pun berharap setelah memilih keputusan ini, sepak bola Indonesia bisa semakin maju untuk kedepannya.
"Saya Jasmine mohon maaf sebesar-besarya kepada semua publik, saya tak ingin bebani ayah," tulis Jasmine.
"Mending untuk hari ini dan seterusnya saya putuskan untuk berhenti sekolah dan bermain sepak bola.
Baca Juga: Resmi, Pelatih Belanda Keturunan Indonesia Bakal Ramaikan Liga China
"Majulah Indonesia, majulah Indonesia," imbuhnya.
Dilansir BolaStylo.com dari Tribun Jatim, penyebab nilai raport Jasmine kosong dikarenakan ia absen sekolah selama satu semester.
Sejak pertengahan Juli 2019, Jasmine tidak mengikuti kegiatan belajar di SMP N 2 Batu.
Absennya yang bersangkutan dari kegiatan belajar di sekolah karena ia aktif di dunia sepak bola.
Baca Juga: Spasojevic Tetap di Bali United atau Pindah Klub Thailand? Ini Kata Teco
Dimulai dari pemusatan latihan, kemudian seleksi masuk klub yang membawanya sukses membela Tim Putri U-17 Bangka Belitung.
Hingga akhirnya Jasmine sukses masuk di skuat Arema FC Putri yang berkompetisi di Liga 1 Putri.
Gelandang Arema FC Putri ini masuk ke SMP N 2 Batu melalui jalur prestasi dari kuota lima persen PPDB.
Ia mendapat pegakutan dari PSSI pusat dan secara akademik telah sesuai kriterira lolos sebagai peserta didik.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Piala FA Putaran Ketiga, Liverpool Vs Everton!
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Eny Rachyuningsih memberikan tanggapan.
Ia menyoroti toleransi tidak masuk sekolah bagi setiap peserta didik yang diterapkan di setiap sekolah.
"Sekarang, kalau bicara aturan normal, tidak masuk (sekolah) toleransinya hanya 10 persen," ucap Eny.
"Ini hampir semua tidak masuk, tapi sekolah masih memberi kesempatan apakah itu bukan sebuah kebijakan?" imbuhnya.
Baca Juga: Geram Usai Kalah, Petenis Ini Banting Raket 7 Kali di Pinggir Lapangan
Meski demikian, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu masih memberi kesempatan bagi Jasmine memperbaiki nilai raportnya.
Menurut Eny, orang tua Jasmine akan dipanggil guna memberikan menawarkan kesempatan kedua bagi sang anak untuk melanjutkan karier pendidikannya.
"Ayolah diganti tugas agar nilainya ditutupi dengan tugas," ujar Eny.
"Namun, pada deadline tertentu, tugas itu tidak diberikan (dikumpulkan) dan tidak digarap.
Baca Juga: Mantan Pemain Persija Dikabarkan Segera Merapat ke Tira-Persikabo
"Akhirnya begitu bingung, diberikanlah nilai seadanya," imbuhnya.
Source | : | jatim.tribunnews.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR