BolaStylo.com - Ketua komite pengembangan Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Datuk Ng Chin Chai rupanya juga ikut menyoroti kualitas wasit dan hakim servis.
Hakim garis kerap kali menjadi salah satu sosok yang membuat para pemain gregetan di lapangan.
Pasalnya, keputusan mereka terkait service fault kerap kali menimbulkan tensi panas dan menurunkan kepercayan diri pemain.
Beberapa pemain yang sempat jadi korban dari keputusan kontroversial hakim servis adalah Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, hingga yang terbaru Praveen Jordan di All England Open 2020.
Kevin dan Ahsan bahkan sempat protes dengan mengukur garis yang ada di alat pengukur servis dengan tubuh mereka di salah satu kompetisi mereka.
Rupanya, perasaan gregetan pada hakim servis itu tak cuma dirasakan para pemain tapi juga oleh salah seorang pengurus BAM, Datuk Ng Chin Chi.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Pernah Dianggap Tak Cukup Bagus Buat Dibeli oleh Klub Ini
Dilansir dari The Star, Ng Chin Chai awalnya menyoroti salah satu keputusan wasit pada saat pertandingan antara wakil Malaysia, Lee Zii Jia kontra Viktor Axelsen.
Menurutnya, keputusan umpire yang menyatakan Lee melakukan fault membuat seolah Malaysia dirampok dan mempertanyakan BWF tentang kualitas wasit mereka.
"Aku menyaksikan ulangan dari panggilan meragukan itu tak terhitung jumlahnya. Tidak jelas apakah kontak awal antar-jemput ada di pihak Zii Jia atau pihak Viktor, itu panggilan 50-50, ”kata Chin Chai.
"Wasit seharusnya tetap diam dan tidak menyebutnya sebagai kesalahan," katanya.
“Karena tidak jelas, keuntungan seharusnya diberikan kepada Zii Jia karena ia telah memainkan tembakan yang bagus.”
Tak cuma kualitas wasitnya, Chin Chai juga menyoroti keputusan hakim garis yang kerap kali kontroversial dalam memfault servis pemain.
"Secara umum, kualitas umpire sudah baik, tapi keputusan hakim servis ketika memfault pemain masih sangat kontroversial," tutur Chin Chai.
Chin Chai kemudian berharap agar ada aturan dimana pemain bisa menyanggah keputusan wasit setelah melihat rekaman video.
"Dengan Olimpiade Tokyo di depan kita, saya harap pemain-pemain akan dibolehkan menantang keputusan wasit dengan adanya rekaman visual sekarang," tuturnya.
Selain itu ia memberikan saran agar BWF memasang sensor untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
"BWF harus dengan cepat menemukan cara untuk mengatasi kelemahan dengan melakukan penelitian dan pengembangan sensor laser. Saya percaya dalam waktu dekat di masa yang akan datang, sensor laser bisa mendeteksi semacam situasi dan kontak point ketinggian servis dengan baik," saran Chin Chai.
Source | : | the star |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR