#Indonesia, jgn menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat! https://t.co/D7CuytPJPz pic.twitter.com/q9NEVGItkn
— WHO Indonesia (@WHOIndonesia) March 29, 2020
"#Indonesia, jgn menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan. Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat!” bunyi pernyataan WHO Indonesia di Twitter.
Untuk diketahui, bilik disinfeksi mengandung berbagai bahan kimia seperti iluted bleach (larutan pemutih/natrium hipoklorit), klorin dioksida, etanol 70%, kloroksilenol, electrolyzed salt water, amonium kuarterner (seperti benzalkonium klorida), glutaraldehid, hidrogen peroksida (H2O2), dan sebagainya.
Kata pakar WHO, menyemprot alkohol atau klorin pada tubuh seseorang tidak membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.
#Indonesia Please do not spray disinfectants on people #COVID19 #CoronaVirusIndonesia , it may be harmful @KemenkesRI @BNPB_Indonesia #JakartaTanggapCorona #Jakarta #LawanCovid19 @kemenkopmk @Menlu_RI @dinkesJKT @WHOIndonesia pic.twitter.com/zi0jz9BHjf
— N. Paranietharan (@NParanietharan) March 29, 2020
Tak hanya itu, menyemprot bahan-bahan kimia tersebut juga dapat membahayakan bila terkena pakaian atau selaput lendir, seperti mata atau mulut.
WHO juga menyampaikan bahwa alkohol dan klorin memang bisa digunakan sebagai disinfektan.
Namun, cairan tersebut tapi tidak boleh langsung disemprotkan langsung ke tubuh seseorang.
Source | : | tribun,BolaStylo |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR