BolaStylo.com - Di tengah pandemi virus corona muncul kabar bahwa berjemur di bawah sinar matahari dikatakan mampu membunuh COVID-19 atau virus corona, namun apakah demikian?
Hari demi hari semakin berlalu di awal tahun 2020, semakin bertambah pula kasus dan korban yang diakibatkan pandemi virus corona atau COVID-19.
Peningkatkan ini membuat pemerintah setiap negara melakukan cara pencegahan berupa pembatasan wilayah dalam skala besar, termasuk di Indonesia.
Physical distancing atau pembatasan jarak antarwarga dilakukan demi pencegahan menyebarnya wabah ini ke seluruh penjuru negeri.
Banyak yang membatasi aktivitas mereka dengan berada di dalam ruangan atau rumah, namun juga tidak sedikit yang nekat keluar dengan alasan tertentu.
Baca Juga: Biasanya Main Bola, Bek Persebaya Kini Rela Main Boneka Demi Sang Anak
Salah satunya berjemur di bawah sinar matahari pada jam-jam tertentu, beredar luas di masyarakat bahwa hal ini disebut-sebut mampu membunuh virus coona.
Akan tetapi muncul pertanyaan lain, benarkah berjemur di bawah sinar matahari dalam jam-jam tertentu mampu untuk membunuh virus corona.
Dilansir BolaStylo.com dari Hello Sehat, menurut WHO hingga saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa sinar matahari mampu mencegah penularan COVID-19.
Lebih lanjut, menurut Hello Sehat manusia yang terpapar sinar matahari atau suhu lebih dari 25 derajat celcius tidak membuat tubuh orang tersebut kebal dari virus corona.
Baca Juga: Conor McGregor Sebut Satu Duel Paling Berpengaruh Sepanjang Kariernya
Seseorang bisa tetap tertular virus corona meski berada di negara dengan cuaca dan suhu yang cerah hingga panas.
Hal ini berdasar pada laporan beberapa negara tropis dengan cuaca panas yang melapor adanya kasus virus corona, salah satunya Indonesia.
Klaim yang menyebut sinar matahari mampu membunuh virus corona ini sudah merebak ke seluruh penjuru dunia.
Dan bahkan, banyak orang di negara yang saat ini mengalami musim dingin rela membeli lampu dengan konsentrasi UV cukup tinggi.
Perlu diketahui bahwa sinar UV juga sama dengan sinar matahari tidak dapat digunakan untuk membunuh virus corona.
Selain itu, penggunaan lampu UV ini tidak disarankan dalam mensterilkan kulit manusia, karena bisa menyebabkan iritasi.
Terlepas dari manfaat kesehatan lain berjemur di bawah sinar matahari, pencegahan terbaik untuk virus corona adalah dengan rutin mencuci tangan serta mengurangi kebiasaan menyentuh mata, mulut dan hidung.
Source | : | hellosehat.com,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR