Jika dulu ia masih bisa cari uang dengan main sepak bola tarkam kini hal itu tak bisa dilakukan.
Meski begitu ia mengaku tetap bersyukur dan berharap musibah ini cepat berakhir.
"Kalau waktu dibekukan kita masih bisa cari uang kaya tarkam, tapi kalau kala kondisi seperti ini kita harus tetap bersyukur banyak menikmati, ini musibah dari Allah, kita harus berusaha mudah-mudahan bisa segera berakhir," ujar Tantan, Kamis (9/3/2020) sebagaimana dilansir dari Tribun Jabar.
Terkait penundaan liga tersebut, PSSI dan PT LIB berencana kembali menyelenggarakan kompetisi pada Juni mendatang namun hal itu bisa berubah jika kondisi belum kembali normal.
Pasalnya, tak ada satu pun orang yang bisa memastikan kapan berakhirnya wabah virus corona yang menghantui Indonesia saat ini.
Terlepas dari itu, Tantan mengaku jika penghentian liga karena wabah ini sedikit banyak mempengaruhi fisik para pemain.
Karena berlatih sendiri di rumah tidak sama dengan berlatih dalam tim.
Namun, karena aturan physical distancing membuat para pemain harus berlatih sendiri.
Meski begitu, Tantan menyatakan jika pelatih PSKC, Robby Darwis tetap memantau para pemain secara online.
"Kang Robby hanya mengingatkan jaga kondisi saja, kondisi kita juga dipantau secara online lewat foto yang dikirimkan ke grup," tutur Tantan.
Source | : | Tribun Jabar |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR