Ketika itu, Cabanas yang sedang berada di sebuah kelab malam di Meksiko City, mendadak pergi ke toilet.
Baca Juga: Jadon Sancho Tertarik Gabung Manchester United, Solskjaer Mulai Pusing
Tiba-tiba saja ada seorang pria yang tak dikenalnya mengatakan ingin menembaknya.
Cabanas sendiri mengira perkataan pria tak dikenal itu sebagai sebuah candaan.
"Silahkan, tembak saja," ujar Cabanas saat itu.
Tak disangka, pria tersebut menembak kepala Cabanas saat itu juga dan hampir dibiarkan mati.
Calbanas kemudian dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi untuk menghentikan pendarahan.
Baca Juga: Demi Jadon Sancho, Manchester United Siap Korbankan Daniel James?
Ia sempat koma selama sepuluh hari dan nyaris tewas karena peluru yang menembus kepalanya mengenai otaknya.
Beruntung, Cabanas dinyatakan pulih meskipun karier sepak bola Cabanas hancur dalam sekejap.
Kini dia memiliki profesi baru sebagai pembuat roti dan memaafkan penembaknya yang menghancurkan kariernya.
"Pengampunan harus datang dari hati. Saya telah memaafkan mereka yang menyakiti saya; itu memberi saya kedamaian. Saya hanya bisa berterima kasih kepada Tuhan karena memberi saya kesempatan kedua, dan saya terus menikmati hidup saya."
Cabanas mengaku kini menyukai dan menikmati profesinya meski tak lagi berkutat dengan si kulit bundar.
"Saya akan terus bergerak maju. Saya suka pekerjaannya, orang-orang mengenali saya dan bertanya tentang sepak bola. Saya bersenang-senang," ungkap Cabanas.
Source | : | Talk Sport |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR