BolaStylo.com - Memasuki bulan puasa di tengah pandemi COVID-19 yang belum berakhir, memasak dengan sayuran beku dirasa lebih praktis.
Salah satu sisi praktis yang diberikan sayuran beku ketika akan dimasak adalah tak perlu mencuci dan memotong-motong sayuran.
Seseorang hanya perlu mengeluarkan sayuran ini dari tempat pendingin seperti kulkas lalu diolah menjadi masakan yang diinginkan.
Namun, hal ini menimbulkan pertanyaan apakah sayuran beku memiliki kualitas nutrisi yang sama dengan sayuran segar.
Dilansir BolaStylo.com dari Hello Sehat, sayuran beku memiliki nilai gizi yang hampir serupa dengan sayuran segar.
Baca Juga: VIDEO - KO Brutal Legenda UFC Kroasia Lewat Tendangan Telak di Kepala
Sayuran segar hasil panen akan kehilangan kelembapan, pati dan gula secara perlahan dalam beberapa waktu ke depan.
Salah satu contohnya, bayam yang tidak dibekukan akan kehilangan setengah kandungan folat setelah delapan hari.
Meski kandungan vitamin berkurang, sayuran yang dibekukan diklaim mampu mempertahankan berbagai nutrisi.
Seperti mineral, serat dan karbohidrat yang terdapat di dalam sayur akan bertahan lebih lama ketimbang dibiarkan di suhu ruangan.
Baca Juga: Eks Liverpool, Steven Gerrard Bagi-bagi iPad untuk Pasien COVID-19
Selain itu kebersihan sayuran beku juga sangat terjamin, karena sebelum dibekukan sayuran tersebut terlebih dahulu dicuci.
Sebelum dibekukan, sayuran ini juga akan direbus dalam air mendidih dalam beberapa menit untuk membunuh bakteri dan enzim perusak makanan.
Menurut Hello Sehat, berikut tips menyimpan sayuran beku tanpa menghilangkan kandungan nutrisi.
Pilih Jenis Sayuran yang Tepat
Baca Juga: Siap-siap Jaga Imun di Bulan Ramadan dengan Minuman dari 3 Bahan Herbal Ini!
Sayuran beku yang ada biasanya langsung dalam bentuk kemasan di supermarket, sayangnya jenis sayuran sangat sedikit.
Hal ini membuat seseorang harus membekukan sendiri sayuran sebagai persediaan bahan makanan.
Terdapat beberapa sayuran yang tidak dianjurkan untuk dibekukan, kaena mudah mencair hingga mengeluarkan aroma berbeda.
Seperti kol, timun, selada, lobak, kentang dengan jenis tertentu hingga sayur daun-daunan seperti peterseli dan seledri.
Baca Juga: Hal Tersulit dalam Hidup Khabib Nurmagomedov Ialah Jadi Seorang Muslim
Pilih Wadah Penyimpanan Tepat
Pilih wadah yang kedap udara, tahan uap air, mudah ditutup, tidak mudah rapuh jika diletakkan di suhu rendah dan tahan lama.
Wadah juga harus mampu melindungi sayuran dari oksidasi, dampaknya mampu mengubah struktur sayur.
Termasuk ketika membeli sayuran beku di supermarket, setelah dibuka masukkan ke wadah yang kedap udara.
Hal itu diperlukan untuk menghilangkan munculnya lapisan es di luar, bisa digunakan wadah freezer dari plastik, tas khusus freezer hingga toples kaca.
Baca Juga: Mike Tyson Klaim Pukulan Mautnya Tidak Sehebat Julukannya, Bahkan...
Jangan Simpan Terlalu Lama
Diakui memang sayuran beku bisa tahan lama, tetapi bukan berarti sayuran ini bisa dibiarkan terlalu lama di tempat pendingin.
Di dalam proses pembekuan akan memperlambat pertumbuhan mirkoorganisme yang merusak kualitas makanan.
Rekomendasi waktu penyimpanan paling laman delapan hingga 12 bulan dengan suhu sekitar -17 derajat celcius.
Tujuannya, agar sayuran tetap terasa segar ketika dimakan, lebih baik lagi jika sayuran segera dikonsumsi sebelum memasuki batas waktu yang disarankan.
Baca Juga: Idolakan Muhammad Ali, Lionel Messi Sampai Rela Buatkan Tempat Khusus
Source | : | hellosehat.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR