Memasuki babak keempat, Ali mulai merasakan matanya terasa terbakar dan sulit untuk melihat.
Kala itu, dia berpikir bahwa Liston memiliki sesuatu di sarungnya.
"Mata saya mulai terbakar memasuki ronde keempat. Akhirnya, saya tak bisa lihat sama sekali setelah kembali ke pojok. Saya pikir Liston punya sesuatu di sarungnya," tutur Ali.
Kemudian sang pelatih mencoba mengecek mengulur waktu dengan berbicara kepada wasit.
"Sang pelatih lalu mengecek pojokan Liston, berbicara dengan wasit, dan berupaya mengulur waktu," kata Ali.
Ali tetap melanjutkan pertarungan meskipun dengan kondisi mata yang tidak mendukung.
Dengan mempertahan insting dan kecepatan, Ali berhasil menghindar dari serangan Liston.
Baca Juga: 3 Tahun Lalu, Julia Roberts Saksikan Kekalahan Real Madrid, Bertemu Messi dan Ronaldo
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rara Ayu Sekar Langit |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR