BolaStylo.com - Mantan bomber andalan AC Milan, Andriy Shevchenko masih kesal dengan kegagalan penalti di final Liga Champions 2005 melawan Liverpool.
Momen kegagalan penalti di final Liga Champions 2004-2005 masih menyisakan luka di hati Andriy Shevchenko.
Hingga saat ini Andriy Shevchenko masih belum bisa melupakan eksekusi penaltinya yang gagal dan membuat AC Milan menelan kekalahan dari Liverpool.
AC Milan sebenarnya mendominasi babak pertama partai final yang digelar di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki.
Tak tanggung-tanggung, Andrea Pirlo dkk menutup babak pertama dengan keunggulan 3-0 atas The Reds.
Baca Juga: Proses Kepindahan Valentino Rossi dan Risiko yang Harus Diterimanya!
Namun, kemenangan di depan mata tim asuhan Carlo Ancelotti sirna setelah Liverpool mampu menyamakan kedudukan di babak kedua.
Kedudukan sama kuat hingga dua babak tambahan berakhir, pertandingan pun dilanjutkan lewat adu penalti.
Shevchenko tampil sebagai pemain inti sekaligus eksekutor terakhi yang gagal membobol gawang Jerzy Dudek.
Shevchenko masih belum bisa melupakan momen tersebut, hal itu diungkapkan pemain yang akrab disapa Sheva ini saat wawancara bersama Christian Vieri.
Baca Juga: Momen Muhammad Ali Traktir 100 Warga Jakarta di McDonald's Sarinah
Ia bahkan mengaku sempat membanting ponsel miliknya ketika secara tidak langsung melihat momen perayaan Dudek yang diunggah UEFA di media sosial.
"Hingga saat ini saya belum bisa melihat perayaan Dudek yang menggagalkan penalti saya di final Istanbul 2005," ucap Sheva.
"Beberapa waktu yang lalu, dalam sebuah film perayaan. UEFA memposting perayaan Dudek di Instagram.
"Saya melihatnya, saya langsung mengganti dan melempar ponsel saya. Saya berkata pada diri sendiri 'cukup, cukup'" imbuhnya.
Baca Juga: Jadwal Bundesliga Pekan ke-26 Pasca Virus Corona, Duel Klub Besar!
Meski demikian, kegagalan itu dianggap Sheva sebagai bagian dari kehidupan walaupun kesialannnya tak berhenti disitu.
Bersinar di AC Milan, Shevchenko juga pernah mengalami masa sulit ketika berpindah ke Chelsea.
"Saya tak ingin melihat kembali ke belakang, saya juga pernah mengalami masa sulit bersama Chelsea," kata Sheva.
"Itu membantu saya menemukan jati diri. Segalanya memang tidak berjalan baik dalam hidup, saya memiliki pilihan ketika berusia 30 tahun.
Baca Juga: Mike Tyson Ditantang Bertarung Pakai Gaya WWE untuk Laga Comeback
"Lantas, saya kembali ke Milan," imbuhnya.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR