BolaStylo.com - Petinju asal Filipina, Manny Pacquaio pernah mengalami kejatuhan popularitas setelah melontarkan komentar anti-gay.
Pengalaman tak mengenakan pernah dialami mantan juara dunia tinju delapan versi, Manny Pacquiao pada pemilu Senat di 2016.
Popularitas Manny Pacquiao sebagai salah satu calon senator jatuh merosot setelah komentar anti-gay yang dilontarkannya.
Hal itu diketahui berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan beberapa bulan sebelum pelaksanaan pemilu Senat pada Mei 2016.
Kala itu petinju berjuluk Pacman ini berkomentar mengenai gay yang dianggap lebih buruk daripada binatang.
Baca Juga: Lawan Muhammad Ali Ini Mengaku Pukulan Tinjunya Hanya Bisa Dikalahkan Tuhan
Padahal ungkapan itu mengutip salah satu ayat dalam kitab suci, komentar tersebut lantas menimbulkan reaksi dan berbuah banyak kritik di media sosial.
Tak hanya itu, komentar tersebut juga merugikan kontrak yang ia jalin dengan salah satu merek olahraga ternama dunia, Nike.
Dilansir BolaStylo.com dari Reuters, Pacquiao yang kala itu berusia 37 tahun menempati urutan 11-14 untuk kursi di majelis tinggi kongres.
Angka tersebut turun dari hasil survei yang dilakukan pada Januari, kala itu ia menempati posisi 8-10.
Baca Juga: Brutalnya Mike Tyson, Lengan Petinju Ini Hampir Patah dan Putingnya Nyaris Digigit!
Penurunan popularitas Pacquaio karena komentarnya yang dianggap kontroversial juga dibeberkan oleh Presiden Pulse Asia, Ronald Holmes.
Menurutnya, pemberitaan media yang berlebih terkait komentar Pacquiao menjadi penyebab penurunan popularitas sang petinju.
"Ada penurunan besar pada angkanya dalam jajak pendapat terakhir," kata Ronald Holmes.
"Tampaknya komentar dia mengenai perkawinan sesama jenis telah menurunkan angka itu karena komentarnya itu dikutip luas oleh media." imbuhnya.
Baca Juga: Alasan Sergio Ramos Menentang Rencana Real Madrid Rekrut Paul Pogba
Survei tersebut dilakukan pada Februari dengan hasil 34,8 responden memberikan dukungan pada Pacquiao.
Angka tersebut turun dari mulanya 46., persen yang didapat pada suveri di bulan Januari 2016.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR