BolaStylo.com - Pebulu tangkis asal benua Afrika, Dorcas Ajoke Adesokan beberkan ketakutan sang ayah soal kariernya yang penh godaan.
Nama Dorcas Ajoke Adesokan mungkin kurang akrab di telinga para penggemar bulu tangkis tanah air, namun di benua Afrika ia adalah salah satu yang terbaik.
Dorcas Ajoke Adesokan memang belum berhasil bersaing secara internasional di level BWF World Tour series, namun ia memiliki banyak prestasi dalam kompetisi di benua Afrika.
Dorcas merupakan pebulu tangkis multi sektor, ia bermain untuk sektor ganda putri, tunggal putri hingga ganda campuran.
Di sektor ganda putri, ia kini menduduki rangking 91 dunia sementara di sektor tunggal ia ada di posisi 82 dunia.
Meski begitu, prestasinya di benua Afrika tak perlu dipertanyakan.
Baca Juga: Dibenci Rose Blackpink, Sayuran Ini Justru Miliki Segudang Manfaat Kesehatan
Ia berhasil memenangi medali emas Afrika games 2019 saat main untuk sektor ganda campuran dan dua medali perak di sektor tunggal putri dan ganda putri.
Pebulu tangkis asal Nigeria itu juga berhasil meraih 3 emas di tiga sektor sekaligus dalam Kejuaraan Afrika pada tahun 2019.
Menjadi salah satu yang terbaik di benuanya pada usia 21 tahun, siapa sangka Dorcas sempat tak mendapatkan restu dari sang ayah untuk berkarier di dunia bulu tangkis.
Dilansir dari laman resmi BWF, Dorcas mengatakan jika ayahnya takut sang anak akan salah pergaulan.
Ia takut sang putri akan terlibat dalam hal-hal buruk seperti prostitusi.
"Berdasarkan cerita yang dia dengar, dia takut aku menjadi gadis nakal, mungkin sebuah prostitusi," tutur Dorcas pada Trust Sports.
Untungnya, meski sang ayah keberatan, ibu Dorcas justru menunjukkan hal yang sebaliknya.
Ibunya adalah pendukung nomor 1 Dorcas, selain itu sudaranya juga memberi dukungan yang sama padanya.
Alhasil, sang ayah pun akhirnya memberikan restunya.
View this post on Instagram
"Ibuku adalah pendukung nomor satuku. Pada faktanya, seluruh keluarga sekarang mendukungku," tambahnya.
Meski bukan olahraga yang sepopuler sepak bola di benua Afrika, Dorcas mengaku sudah jatuh cinta pada dunia bulu tangkis sejak muda.
Seorang pelatih di sekolahrnya tertarik pada bakatnya saat ia berusia 10 tahun.
Sejak itu, ia mulai belajar menyempurnakan tekniknya bertahun-tahun dan melatih kemampuannya di bulu tangkis.
Soal perjalanannya di dunia bulu tangkis, Dorcas mengaku jika itu tidak mudah.
"Itu sangat tidak mudah, di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama aku lebih sering bermain (bulu tangkis) di petang hari setelah menyelesaikan pelajaranku. Setelah pendidikan menengah pertamaku, aku memutuskan untuk lebih berkonsentrasi pada permainan (bulu tangkis) ku karena aku telah menunjukkan progres," tuturnya.
Ia mengaku harus membagi waktunya untuk latihan, dan meninggalkan sekolah untuk mengikuti turnamen.
Dengan segala usahanya itu, ia berhasil masuk dalam tim nasional Nigeria pada 2013 namun dua tahun kemudian ia terpaksa mundur dari tim saat melakoni Asian Games 2015 karena terbentur pendidikan.
"Aku harus membuat keputusan paling menyakitkan di 2015 ketika aku keluar dari tim di African Games untuk menulis ujian akhirku. Itu adalah African Games pertamaku. Aku menangis tapi tak ada pilihan lain," tuturnya.
Meski di African Games 2015 ia terpaksa meninggalkan tim, ia akhirnya sukses beberapa tahun kemudian.
Ia kini berhasil menjadi salah satu pebulu tangkis terbaik yang dimiliki Nigeria dan Afrika di usianya yang masih 21 tahun.
Source | : | BWF |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR