Mereka pun melakukan riset ulang mengenai efek bersepeda bagi pria dengan menggandeng 2.500 pesepeda dari Inggris, AS Kanada, Australia dan Selandia Baru.
Ditambah, mereka juga membandingkan dengan kondisi 539 perenang dan 789 pelari.
Tim peneliti ini melakukan penelitian kesehatan seksual, prostat hingga kemungkinan mati rasa pada organ vital.
Hasil penelitian membuktikan bahwa fungsi organ reproduksi pesepeda tidak lebih buruk ketimbang pelari dan perenang.
Sejumlah fakta lain juga ditemukan oleh tim peneliti, yakni pria yang sangat intens bersepeda tidak memiliki masalah disfungsi ereksi.
Baca Juga: Tak Sempat ke Rumah Sakit, Mantan Juara UFC Keburu Lahirkan Anak Kedua di Lantai Kamar Mandi
Pesepeda yang berdiri lebih dari 20 persen dari sedel sepeda ketika bersepeda memiliki risiko mati rasa di area intim lebih minim ketimbang yang tidak pernah berdiri.
"Saya pikir pesepeda pria perlu sesekali berdiri dari sadelnya untuk menghindari mati rasa di organ vitalnya," ucap Profesor Benjamin Breyer, perwakilan tim peneliti.
Menurutnya masalah ereksi sementara kemungkinan bisa muncul setelah bersepeda dengan waktu yang cukul lama.
Akan tetapi, dia meyakinkan bahwa bersepeda tidak menyebabkan para pria mengalami disfungsi ereksi.
Baca Juga: Cara Sederhana Casey Stoner Runtuhkan Dominasi Marc Marquez di MotoGP
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR