BolaStylo.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong merespon pemberitaan soal perseteruannya dengan PSSI.
Shin Tae Yong dan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) kini tengah mengalami perseteruan.
Perseteruan itu muncul akibat perbedaan pendapat soal tempat pemusatan latihan Timnas U-19 Indonesia.
Shin Tae Yong menghendaki agar pemusatan latihan itu diadakan di Korea, sementara PSSI berkeinginan pemusatan latihan itu dilakukan di Indonesia.
Shin Tae Yong pun diminta segera kembali ke Indonesia untuk mendiskusikan program latihan dan terancam dipecat jika tidak patuh.
Terkait perbedaan pendapat soal tempat pemusatan latihan tersebut, Shin Tae Yong dan PSSI memiliki alasannya masing-masing.
Tak ingin memperpanjang konflik, Shin akhirnya menjelaskan terait hal itu lewat media Korea, Yonhap News.
Shin menjelaskan jika hal itu dilakukannya atas dasar keamanan, mengingat kasus covid-19 di Indonesia terus meningkat.
"Jika Anda mengumpulkan 30 pemain, Anda bisa mengumpulkan total 55-60 pemain, pelatih dan staf. Di Indonesia ada lebih dari 1000 kasus COVID-19 per hari, Bukankah itu berbahaya?," kata Shin saat dihubungi melalui telepon oleh Yonhap News.
"Saya berencana membawa timnas U-19 Indonesia ke Gyeongju, Korsel untuk pemusatan latihan, tetapi tak masalah bila latihan di mana saja," tambahnya.
Shin kemudian menyatakan jika perkembangan Timnas Indonesia lebih penting dari pemberitaan konfliknya dengan PSSI.
"Media lokal melaporkan saya berkonflik dengan PSSI. Itu bukan hal penting, banyak masyarakat Indonesia ingin tim sepak bolanya memiliki kemampuan untuk mencapai hasil maskimal," ujarnya.
Menurut Shin Tae Yong, pilihannya melakukan pemusatan latihan di Korea adalah bagian dari caranya membangun Timnas U-19 Indonesia.
Shin merasa jika berlatih di Korea, Timnas U-19 akan memiliki kesempatan menjalani laga uji coba menghadapi tim-tim level Asia.
Sebelumnya, Shin sudah melakukan pemusatan latihan dan laga uji coba dengan beberapa tim asal Korea di Thailand untuk mengasah kemampuan skuat Garuda Muda.
Sebelum Piala Dunia U-20 2021, Shin akan terlebih dulu menjajal Piala Asia U-19 2020 yang digelar di Uzbekistan, Oktober 2020.
Walau dihadapkan dengan dua event besar tersebut, Shin dan staf kepelatihannya mengaku tak bisa berbuat apa-apa dalam sebulan terakhir.
Shin ingin mendorong agar PSSI bekerjasama agar Timnas Indonesia meraih hasil di event-event mendatang.
"Saya jelas tahu bagaimana caranya mencapai level saya, tetapi Federasi tak mau mendengarnya. Sesuai kemauan saya, saya ingin memberikan pengalaman dengan tim yang tangguh," kata Shin.
Sebagai percontohan, Shin mejelaskan bagaimana Timnas Korea Selatan mencapai hasil luar biasa di Piala Dunia setelah bertanding di luar negeri.
"Faktanya timnas Korea Selatan mencapai hasil luar biasa di Piala Dunia 2002 adalah hasil latihan secara terus-menerus, bahkan mereka harus kalah 0-5 di luar negeri. Level mereka sudah naik," tambahnya.
Pelatih asal Korea Selatan itu juga mengatakan jika ia tak ingin mengecewakan rakyat Indonesia di Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
"Jika anda berkata ingin menang, itu bukan hal mudah. Tetapi saya tak ingin mengecewakan rakyat Indonesia di Piala Dunia U-20."
"Kita bisa membuat momen bahagia bersama," ujarnya.
Sementara itu, PSSI di sisi lain juga memiliki alasannya sendiri mengapa mereka kekeuh menginginkan pemusatan latihan terjadi di Indonesia.
Selain itu, PSSI berharap agar Shin segera kembali ke Indonesia untuk mendiskusikan soal susunan program latihan dengan PSSI.
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR