Pasalnya, Fabio Quartararo merasakan bahwa ban belakangnya yang dengan cepat terdegradasi membuatnya semakin melambat secara perlahan di lap-lap akhir.
Di mana permasalahan tersebut membuat jarak gap antara dirinya dengan dua rider Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins yang dibelakangnya bisa semakin kecil.
Quartararo tidak memungkiri bahwa motor M1 yang dikendarainya menjadi salah satu musuh terbesarnya yang dapat membantu rider-rider lain menyalipnya.
Oleh karena itu, ia bersyukur bisa mengakhiri balapan MotoGP Catalunya sebagai sang juara meskipun dengan kondisi ban yang semakin tidak mendukung.
Baca Juga: Hasil MotoGP Catalunya 2020 - Crash Sejak Lap Pertama, Andrea Dovizioso Ketiban Sial Bertubi-tubi
"Itu balapan yang sulit, kecepatan kami semakin cepat dan terlalu cepat untuk menjaga ban tetap optimal hingga akhir," kata Quartararo dilansir dari Crash.
"Pada akhirnya, saya menjadi tiga detik lebih lambat tapi bukan karena cara mengendarai saya sendiri.
"Melainkan karena dua orang di sini (Joan Mir dan Alex Rins) lebih cepat dari saya di akhir balapan.
"Pada bagian pertama balapan saya tidak menyangka pegangan grip bisa sebagu itu karena waktu putaran sangat cepat.
Baca Juga: MotoGP Catalunya 2020 - Ini Video Saat Valentino Rossi Bicara Soal Indonesia
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR