4. Tak mengikuti laga Pahang FA merlawan Johor Darul Ta'zim di Liga Super Malaysia pada 28 Agustus 2020.
Ulah Sumareh ini membuat beberapa tokoh sepak bola Malaysia memberikan respons dan mengusulkan untuk mencabut kewarganegaraan sang pemain.
Namun terdapat satu tokoh yang tidak setuju dengan usul tersebut, dialah mantan pelatih Sumareh saat membela PDRM, Mohd Fauzi Pilus.
Menurutnya, tuntutan kelompok suporter terlalu ekstrem karena Sumareh memiliki alasan masuk akal hijrah ke Thailand.
Baca Juga: Dilatih Pelatih Asal Indonesia, Ganda Campuran Malaysia Ngaku Senang dan Dapat Hal Baru
"Bagi saya, tidak logis hanya karena masalah ini ada yang meminta pencabutan kewarganegaraan Sumareh," ujar Fauzi dikutip dari Berita Harian.
"Yang harus kita ingat, Sumareh adalah prospek sepak bola nasional dan faktor kenapa dia diberi kewarganegaraan Malaysia.
"Adalah karena punya kemampuan membantu skuat timnas." imbuhnya.
Menurut Fauzi, pencabutan kewarganegaraan hanya akan merugikan timnas Malaysia yang dianggap sedang membutuhkan pemain berkualitas.
Baca Juga: Klarifikasi Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia Soal Isu Tak Sedap Soal Pemain
Sumareh tampil mengesankan ketika membela timnas Malaysia di kancah internasional, salah satunya kualifikasi Piala Dunia 2022.
Ia berperan besar mengantar timnas Malaysia bertengger di peringkat kedua klasemen sementara Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Penampilan cemerlangnya juga terlihat saat Malaysia menghadapi Indonesia, dalam dua pertemuan skuat Garuda dipaksa menelan kekalahan.
Sumareh pun turut menyumbang gol dalam laga yang digelar baik di Jakarta maupun di Kuala Lumpur.
Baca Juga: Moto2 Emilia Romagna 2020 - Pembalap Indonesia Start dari Posisi Ini
Source | : | superball.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR