Salah satu tanda yang menurut Dani terlihat adalah bagaimana Barcelona merekrut seorang pemain.
Jika di masa lalu, Barcelona akan memilih pemain yang cocok dengan filosofi mereka, kini Barcelona menandatangani banyak pemain tanpa konsep.
"Di masa lalau, klub mengontrak pemain-pemain yang mereka butuhkan dan cocok dengan filosofi klub. Sekarang, mereka mengontrak banyak orang tanpa konsep atau identitas Barcelona, banyak pemain-pemain magal, tapi seseorang yang tidak mempertahankan identitas klub. Manajemen sudah berubah menjadi 'prostitusi'. Barcelona yang biasanya melindungi filosofi mereka, tapi mereka tak lagi memilikinya," jelas Dani.
Terlepas dari klaimnya tersebut, eks rekan Lionel Messi itu mencurigai jika presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu tampaknya terpengaruhi oleh orang-orang sekitarnya sampai melepas Dani dengan sikap yang kurang baik.
Dani ALves mengklaim jika Barcelona membiarkannya pergi tanpa ada obrolan dengannya, padahal dia menyukai berada di Barcelona.
"Aku pikir Bartomeu dipengaruhi oleh lingkungannya, oleh orang-orang di sekitarnya, "dia menjelaskan.
"Mereka ingin membiarkanku pergi bahkan tanpa berbicara denganku. Aku suka klub itu, aku tidak akan menandatangani kontrak dengan orang lain, itu seperti tidak menghargaiku, tentu saja ketika ada sanksi mereka datang untuk bicara denganku," jelas Dani.
Dani Alves sendiri bukanlah pemain satu-satunya yang diperlakukan buruk Barcelona saat hengkang dari klub.
Beberapa waktu lalu, ada Suarez yang harus menerima kenyataan pahit mendapat informasi dari media soal dirinya yang tak lagi dibutuhkan Barcelona dan rencana kepergiannya.
Source | : | Marca |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR