Namun jika ditelurus lebih jauh, vegetarian memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan seorang vegan.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkannya seperti indeks massa tubuh rendah, kurang aktivitas fisik, serta asupan kalsium dan protein yang tidak memadai.
Fraktur atau patah tulang pada usia dewasa manula lebih sering terjadi, dengan menunjukan bahwa vegan dan vegetarian memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih rendah dibanding non-vegetarian.
Jika diurutkan, maka dapat dikatakan non-vegetarian paling kuat, vegetarian cukup beresiko, vegan semakin beresiko.
Baca Juga: Wanita Tak Puas Saat Bercinta, Psikologi Buruk Bisa Jadi Penyebabnya
"Kepadatan tulang adalah ukuran jumlah mineral, kalsium dan fostor yang terkandung dalam volume tulang tertentu," pernyataan Institut Kanker Nasional AS.
Studi terbaru ini diklaim menjadi yang terbesar dan paling komperhensif untuk mengetahui resiko patah tulang pada orang dengan kebiasaan pola makan yang berbeda.
Selain itu, terdapat penelitian yang dipimpin ahli epidemiologi nutrisi Nuffield Department of Population Health University of Oxford, Tammy Tong.
Penelitian tersebut dilakukan dengan mengirimkan kuisioner terkait pola makan, sosio demografi, gaya hidup, dan riwayat hidup antara tahun 1993-2001.
Baca Juga: Stres dan Kecemasan Ganggu Kesehatan, Atasi dengan 4 Teh Herbal Ini!
Source | : | kompas |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR