BolaStylo.com - Kondisi fisik Casey Stoner kini menyentuh angka 50 persen setelah divonis menderita penyakit langka, Chronic Fatigue Syndrome.
Casey Stoner dianggap sebagai salah satu pembalap MotoGP terbesar sepanjang masa.
Memulai debut di kelas utama pada 2006, Casey Stoner berkiprah sebagai pembalap MotoGP selama tujuh musim.
Meski singkat, Casey Stoner mampu menorehkan prestasi besar berupa dua gelar juara dunia di kelas premier MotoGP.
Baca Juga: Kondisi Fisiknya Makin Parah, Casey Stoner : Penyakit Ini Menghancurkan Saya
Casey Stoner meraih gelar juara dunia tersebut bersama Ducati (2007) dan Honda (2011).
Prestasi itu membuat Stoner menjadi satu-satunya pembalap Ducati yang berhasil meraih titel juara dunia MotoGP hingga saat ini.
Namun, karier Stoner terpaksa harus berakhir pada musim 2012 karena memutuskan pensiun.
Baca Juga: Legenda MotoGP Beberkan Perbedaan Era Valentino Rossi dan Marc Marquez
Setelah pensiun, Stoner sebenarnya masih terlibat di kelas utama dengan menjadi pembalap penguji di Ducati dan Honda.
Profesi baru tersebut dilakoni Stoner sampai pada musim 2018, sebelum kemudian menghilang dari ajang MotoGP.
Pasca-menghilang dari hingar bingar MotoGP, kabar tak banyak yang membicarakan sosok Stoner.
Baca Juga: Sifat Asli Valentino Rossi Terbongkar, Jauh Berbeda dengan Rider MotoGP
Kini Stoner itu kembali diperbincangkan setelah kondisi kesehatanya kian menurun.
Stoner mengungkapkan bahwa dia telah didiagnosis penyakit langka sindrom kelelahan kronis atau disebut Chronic Fatigue Syndrome.
Ia mengatakan kepada surat kabar Spanyol El Mundo bahwa keadaan menjadi lebih buruk, meskipun setidaknya dia sudah terbiasa menangani penyakit itu.
Baca Juga: Cara Balapnya Bikin Gerah, Valentino Rossi Diminta Pensiun Saja
"Sudah berbulan-bulan saya merasa tubuh saya memburuk tanpa alasan yang jelas," kata Stoner.
"Saya pergi perlatih dan kembali dengan kondisi yang lebih buruk," kata Stoner, dikutip dari Fox Sports Australia.
"Saya pikir saya akan menemukan cara untuk menyembuhkannya, bahwa saya akan berlatih lebih dari siapa pun dan saya akan sembuh, tetapi saya salah."
Baca Juga: Alasan Joan Mir Akhiri MotoGP 2020 dengan Buruk Usai Jadi Juara Dunia
"Penyakit ini menghancurkan saya dan saya tidak bisa mengendalikannya," ucap Stoner menambahkan.
Mantan pembalap berusia 35 tahun itu mengatakan kalau penyakitnya tersebut membuat kondisi fisiknya menurun hingga 50 persen.
"Sekarang saya sedikit lebih baik, saya telah belajar untuk mengatur energi saya."
"Saya memulai hari dengan kondisi fisik 50 persen dan energi perlahan turun sampai saya merasa hampa," ujar dia.
Stoner mengatakan tahun lalu penyakit yang melemahkan energinya itu terkadang membuatnya terbaring di tempat tidur selama berhari-hari.
Dia mengatakan perjuangannya untuk sembuh telah mengubah perspektifnya.
"Semua ini membuat saya memikirkan kembali hidup saya. Pada hari-hari cerah saya mengambil kesempatan untuk bermain dengan putri saya dan jika ada, saya akan bermain golf," kata Stoner.
"Saya hanya berani naik motor dua kali dalam dua tahun terakhir dan pergi memancing. Bahkan saya tidak ingat kapan terakhir kali memancing," ucapnya.
Sindrom kelelahan kronis menyebabkan kelelahan ekstrem dan dokter belum menemukan penyebab penyakitnya.
Baca Juga: Berhasil Penuhi Target, Rehat dari MotoGP Buat Dovizioso Merasa Bebas
Saat ini tidak ada obat untuk penyakit yang melemahkan tetapi ada perawatan yang dapat membantu gejalanya.
Salah satu gejala yang paling umum adalah kelelahan yang tidak dapat dijelaskan dan luar biasa meskipun sedikit usaha fisik atau mental.
Gejala lain termasuk sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, sakit tenggorokan, kehilangan ingatan, atau konsentrasi yang buruk, tidak merasa segar setelah tidur, kelenjar getah bening membesar dan kelelahan yang tidak biasa setelah berolahraga.
Baca Juga: Aturan Baru MotoGP 2021 Resmi Diumumkan, Ada 4 Poin Perubahan
Ini adalah pertarungan penyakit kesehatan serius kedua yang harus dihadapi Casey Stoner hanya dalam lima tahun terakhir.
Sebelumnya, mantan juara dunia itu menderita cedera serius setelah terlempar dari motornya pada ajang Suzuka 8 Hours di Sirkuit Suzuka, Jepang, Minggu (26/7/2015).
Stoner mendapati cedera patah tulang kaki dan tangan usai terpelanting dari motor karena masalah throttle (bukaan gas).
View this post on Instagram
Source | : | Fox Sports Australia |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR