Bermain di usia yang tergolong tidak muda menjadi tantangan bagi Ahsan/Hendra karena sering berhadapan dengan pemain-pemain yang jauh lebih belia.
Kondisi tersebut jelas membuat Ahsan/Hendra kesulitan, terutama dalam segi fisik dan tenaga.
Faktor itu juga yang menurut Herry IP menjadi penyebab Ahsan/Hendra takluk dari Lee/Wang.
"Kalau melihat permainan memang Ahsan/Hendra kalah tenaga, tenaga tangannya. Pertama karena lapangannya juga kalah angin," kata Herry IP dikutip dari laman resmi PBSI.
"Harus diakui pemain Chinese Taipei ini selama tiga minggu penampilannya konsisten banget. Penampilan mereka di Thailand Open ini bagus banget. Baik dari fisik, tenaga, konsentrasi, dan fokusnya luar biasa menurut saya," imbuhnya.
Meski begitu, Herry IP tetap mengapresiasi kerja keras pasangan berjulukan The Daddies tersebut.
"Memang buat Ahsan/Hendra, pencapaian ini di usia mereka ini sudah bisa sampai final, menurut saya sudah cukup baik di usia mereka di atas 30 tahun ini. Meski belum sempurna untuk menjadi juara," tuturnya.
Lebih jauh, Herry menilai strategi permainan Ahsan/Hendra sulit diterapkan lantaran kualitas permainan Lee/Wang sudah unggul sejak awal gim pertama.
Source | : | Badmintonidonesia.org |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR