BolaStylo.com - Fakta baru ditemukan dari penyelidikan Komisi Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NTBS), pilot helikopter dinyatakan melanggar peraturan terbang.
Satu tahun silam masyarakat Amerika Serikat dan pecinta NBA dikejutkan dengan meninggalnya Kobe Bryant dalam kecelakaan helikopter.
Helikopter yang mengangkut Kobe Bryant beserta sang putri dan beberapa anggota timnya terjatuh tak berselang lama setelah terbang melewati bukit.
Fakta baru ditemukan setelah Komisi Keselataman Transportasi Amerika Serikat (NTSB) melakukan penyelidikan selama kurang lebih satu tahun belakang.
Hasil penyelidikan tersebut menemukan bahwa pilot helikopter melanggar standar federal dan mengalami disorientasi sata terbang dalam cuaca berawan.
Baca Juga: Berstatus Bintang, Pemain Ini Takut Bermain untuk Manchester United
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua NTSBM, Robert Sumwalt saat membuka rapat dewan pada Selasa (9/2/2021) waktu setempat.
Rapat dewan tersebut membahas kecelakaan helikopter di Calabasas, California pada 26 Januari 2020 yang menewaskan Kobe dan putrinya serta tujuh nyawa lain.
"Pilot terbang di bawah aturan jarak pandang terbang (VFR) yang secara legal melarang menembus awan," ucap Sumwalt dikutip dai Reuters.
"Namun pilot melanjutkan penerbangan VFR dengan menembus awan, memasuki instrumen kondisi meteorologis," imbuhnya.
Baca Juga: Rencana Besar PBSI Usai Tarik 3 Wakil Unggulan dari Swiss Open 2021
Lebih lanjut NTSB kembali akan melakukan rapat virtual untuk mengeluarkan laporan final atas penyelidikan kecelakaan helikopter Kobe Bryant.
Namun sebelum itu, Sumwalt menyebut akan mencari tahu lebih jauh mengenai kondisi pilot saat terbang terutama apakah dia berada dalam tekanan untuk melanjutkan penerbangan.
"Kami akan mencari tahu apakah pilot berada dalam tekanan untuk melanjutkan penerbangan, jika benar, siapa yang menekannya," ujar Sumlwalt.
"Selain itu apa ekspektasi bagi pilot di bawah kebijakan perusahaan? apakah memaksa diri sendiri? tindakan apa yang bisa untuk menghindari terbang menembus awan?.
Baca Juga: Jajaki Sepak Bola, Ryan Reynolds 'Si Deadpool' Beli Klub Liga Inggris
"Kami akan membahas fenomena ini, disorientasi spasial, sensasi kuat dan bisa membuat tersesat hingga membingungkan.
"Bagi pilot yang melakukan penerbangan visual di tengah kehilangan jarak pandang dan jenis pelatihan macam apa yang efektif mengatasi kondisi ini." imbuhnya.
View this post on Instagram
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR