"Waktu Asian Games main di Jakarta, main empat tahun sekali, dan posisinya kita hampir kalah dan akhirnya menang. Berkesan banget, sih," kata Kevin Sanjaya dikutip BolaStylo.com dari BWF.
"Saya rasa itu mukjizat dari Tuhan. Padahal kita penuh tekanan," imbuhnya.
Senada dengan Kevin Sanjaya, Marcus Gideon juga mengakui kalau saat itu ia mendapat tekanan yang luar biasa dari luar lapangan.
Baca Juga: Wejangan Legenda MotoGP untuk Quartararo yang Akan Gantikan Rossi di Tim Pabrikan
Sebab, sebagai pasangan ranking satu dunia dan membawa nama Indonesia, Marcus/Kevin dituntut untuk meraih medali emas pada Asian Games 2018.
"Kita juga udah tertekan banget, pressure-nya banyak banget, dengan tekanannya tinggi banget," kata Marcus.
"Kita harus (raih) emas Banyak tekanan, harus juara, dan akhirnya kita bisa juara di situ. Bahagia banget," tuturnya.
Musim 2018 menjadi salah satu tahun emas Marcus/Kevin di dunia bulu tangkis, khususnya sektor ganda campuran.
Baca Juga: 9 Kali Dikalahkan Marcus/Kevin, Pasangan India Adopsi Trik Juara All England 2020
Pada tahun tersebut, pasangan berjuluk Minions itu juga sukses meraih delapan gelar juara BWF Tour dalam satu musim.
Menurut laporan dari situs BWF, Marcus/Kevin saat itu menduduki peringkat pertama dalam kompetisi BWF World Tour dengan total kemenangan sebanyak 168 dengan koleksi 99.200 poin.
Selain itu, Marcus/Kevin juga menjadi peraih total hadiah uang tertinggi di Indonesia.
Mereka terhitung mendapatkan uang dari turnamen BWF sebesar 234.737,50 dollar AS, atau setara dengan Rp3.403.693.750 (dengan nilai tukar Rp14.500 per dolar AS).
View this post on Instagram
Source | : | BWF |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR