BolaStylo.com - Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, menyebut ada satu laga yang membuatnya merasa mendapat mukjizat.
Kevin Sanjaya Sukamuljo dikenal sebagai pebulu tangkis yang memiliki perjalanan panjang dalam kariernya.
Bermain di sektor ganda putra, Kevin Sanjaya telah berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon.
Kevin Sanjaya sendiri mulai dipasangkan dengan Marcus Gideon pada 2015 silam.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Bongkar Bagaimana Masa-masa Sekolahnya, Ternyata...
Bersama Marcus Gideon, Kevin Sanjaya sudah banyak menorehkan prestasi bergengsi di level internasional.
Selain itu, Kevin Sanjaya juga sukses menjadi ganda putra nomor satu dunia hingga saat ini setelah melewati ratusan bahkan ribuan pertandingan.
Namun, dari semua turnamen yang pernah dimenangkannya, ada satu yang paling berkesan bagi Kevin Sanjaya.
Baca Juga: Belum Puas Jadi Nomor 1 Dunia, Kevin Sanjaya Masih Punya Banyak Target
Turnamen yang dimaksud Kevin Sanjaya adalah Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta.
Dalam turnamen tersebut, Kevin Sanjaya bersama Marcus Gideon melakoni laga All Indonesian Final melawan Fajar Rian Ardianto/Muhammad Rian Ardianto.
Marcus/Kevin saat itu mengalahkan Fajar/Rian lewat rubber game dengan skor 13-21, 21-18-24-22.
Baca Juga: Keseharian Kevin Sanjaya Terungkap, Si Ganda Putra Nomor 1 Dunia Ternyata Rajin Lakukan Hal Ini
Kemenangan itu menjadi salah satu gelar paling berkesan bagi Marcus/Kevin.
Sebab, Marcus/Kevin nyaris kehilangan medali emas karena pada gim ketiga tertinggal poin dari Fajar/Rian.
Beruntung bagi Marcus/Kevin, mereka mampu menyamakan kedudukan pada skor 19-19 dan 20-20.
Baca Juga: Marcus/Kevin Comeback! Ini Wakil Indonesia pada German Open 2021
Pasangan berjuluk Minions itu kemudian memaksa Fajar/Rian bermain lebih lama dengan mencatatkan tiga kali deuce.
Pada akhirnya, Marcus/Kevin sukses meraih medali emas usai memenagi persaingan sengit atas Fajar/Rian pada gim ketiga dengan skor 24-22.
Bagi Kevin Sanjaya, kemenangan itu membuatnya merasa seperti mendapat mukjizat dari Tuhan.
"Waktu Asian Games main di Jakarta, main empat tahun sekali, dan posisinya kita hampir kalah dan akhirnya menang. Berkesan banget, sih," kata Kevin Sanjaya dikutip BolaStylo.com dari BWF.
"Saya rasa itu mukjizat dari Tuhan. Padahal kita penuh tekanan," imbuhnya.
Senada dengan Kevin Sanjaya, Marcus Gideon juga mengakui kalau saat itu ia mendapat tekanan yang luar biasa dari luar lapangan.
Baca Juga: Wejangan Legenda MotoGP untuk Quartararo yang Akan Gantikan Rossi di Tim Pabrikan
Sebab, sebagai pasangan ranking satu dunia dan membawa nama Indonesia, Marcus/Kevin dituntut untuk meraih medali emas pada Asian Games 2018.
"Kita juga udah tertekan banget, pressure-nya banyak banget, dengan tekanannya tinggi banget," kata Marcus.
"Kita harus (raih) emas Banyak tekanan, harus juara, dan akhirnya kita bisa juara di situ. Bahagia banget," tuturnya.
Musim 2018 menjadi salah satu tahun emas Marcus/Kevin di dunia bulu tangkis, khususnya sektor ganda campuran.
Baca Juga: 9 Kali Dikalahkan Marcus/Kevin, Pasangan India Adopsi Trik Juara All England 2020
Pada tahun tersebut, pasangan berjuluk Minions itu juga sukses meraih delapan gelar juara BWF Tour dalam satu musim.
Menurut laporan dari situs BWF, Marcus/Kevin saat itu menduduki peringkat pertama dalam kompetisi BWF World Tour dengan total kemenangan sebanyak 168 dengan koleksi 99.200 poin.
Selain itu, Marcus/Kevin juga menjadi peraih total hadiah uang tertinggi di Indonesia.
Mereka terhitung mendapatkan uang dari turnamen BWF sebesar 234.737,50 dollar AS, atau setara dengan Rp3.403.693.750 (dengan nilai tukar Rp14.500 per dolar AS).
View this post on Instagram
Source | : | BWF |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR