BolaStylo.com - Pil Pelangsing dan pola diet yang terlalu ketat ternayat menyimpan bahaya jangka panjang yang mengerikan.
Tubuh langsing masih menjadi standar kecantikan di banyak negara termasuk Indonesia.
Tak heran jika banyak wanita mengidamkan tubuh langsing dan rela melakukan berbagai cara untuk mendapatkannya.
Salah satu cara termudah yang dilakukan biasanya meminum pil pelangsing.
Sementara itu, beberapa orang juga memilih menerapkan pola diet ketat yang ekstrem untuk mendapatkan tubuh ideal.
Namun tahukah kamu, jika kedua cara ini ternyata menyimpan bahaya mengerikan dalam jangka panjang.
Dilansir dari Kompas, menurut ahli nutrisi dari Syracuse Sweat Club, Tracy Tucker pil pelangsing justru menganggu pembakaran kalori dalam tubuh.
"Masalahnya, pil diet bersifat diuretik yang da[at membuang berat air di dalam tubuh dan menganggu pembakaran kalori," tutur Tucker.
Selain sifatnya yang diuretik, pil penurun berat badan dapat memacu adrenalin, menyebabkan jantung berdebar-debar, detak jantung cepat, tidak teratur dan peningkatan tekanan darah jika digunakan terlalu lama.
Sementara itu, diet ketat yang dinilai lebih sehat ketimbang pil pelangsing juga ternyata mendatangkan bahaya.
Tata cara diet ketat yang membatasi asupan kalori secara ekstrem bisa memberikan kerusakan jangka panjang pada tubuh.
Tubuh bisa mengalami malnutrisi, aritmal jantung dan bahkan batu empedu.
Selain masalah kesehatan, supan nutrisi yang kurang juga bisa menimbulkan masalah mental seperti anoreksia dan bulimia.
Karena bahaya tersebut, Tucker merekomendasikan untuk makan makanan sebagaimana biasanya seperti makan tiga kali sehari.
Hanya saja, pastikan kamu makan dengan protein dan sayuran dan nutrisi lengkap dan jangan berlebihan agar asupan nutrisi tetap terjaga.
Selain itu, minum air putih dan tidur yang cukup.
Jangan lupa olahraga untuk menjaga bentuk tubuh tetap seperti yang kamu inginkan.
View this post on Instagram
Source | : | kompas |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR