Ia pun kemudian pergi ke rumah orang tuanya di perfektur Kagawa.
Sementara tim bulu tangkisnya memiliki memindahkan markas mereka ke Inawashiro.
Dalam keadaan bencana, Momota dan 15 rekan satu timnya menggunakan penginapan di sebuah pedesaan pribadi sebagai asrama, mereka juga berlatih di gym yang difungsikan sebagai pusat evakuasi.
Tak cuma itu, lapangan bulu tangkis terdekat juga hanya bisa dicapai dengan perjalanan satu jam.
Di tengah kondisi yang serba tak kondusif akibat bencana itu, pelatih Momota saat itu, Hitoshi Ohori mengungkap jika anak asuhnya masih begitu rajin berlatih.
"Dia hanya akan ada di sana, hanya bermain. Dalam bulu tangkis, itu penting untuk memiliki elemen permainan, jadi saya merasa pengalaman itu membentuknya menjadi seperti sekarang ini," kata Ohori kepada Kyodo News.
Tak cuma saat remaja, kecintaan Momota pada bulu tangkis masih terlihat sampai dia dewasa.
Saat mengalami kecelakaan horor di tol Malaysia usai mengikuti Malaysia Masters 2020 lalu, hal pertama yang ditanyakan Momota saat sadar adalah apakah dia masih mampu bermain bulu tangkis usai kecelakaan.
Sayang, saat keadaannya sudah pulih, Momota harus menunda comebacknya ke turnamen BWF World Tour akibat positif Covid-19.
Kini, Momota direncanakan kembali pada All England Open 2021 pada 17 Maret 2021 mendatang.
Ia dijadwalkan akan menghadapi wakil India, Parupalli Kahsyap di babak pertama.
View this post on Instagram
Source | : | BWF |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR