BolaStylo.com - Rekor Rudy Hartono sebagai peraih 8 gelar juara All England hingga saat ini belum bisa dipecahkan.
All England 2021 akan segera digelar pada 17-21 Maret 2021 di Birmingham Arena, Inggris.
Turnamen All England sendiri merupakan kompetisi bulu tangkis tertua masih bertahan hingga saat ini sejak pertama kali digelar pada 1899.
Pada awal kemunculannya, All England dibuat setelah Inggris sukses mejadi tuan rumah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia pertama tahun 1898.
Turnamen All England sejatinya hanya digelar untuk para pemain yang berada dalam wilayah di bawah kekuasaan Kerajaan Inggris.
Hanya tiga sektor (ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran) yang dipertandingkan dalam ajang All England saat pertama kali dihelat.
Namun, seiring berjalannya waktu turnamen All England mengalami banyak perubahan.
Baca Juga: All England 2021 - Tiba di Inggris, Pose Melati dan Jojo Bikin Rusuh Netizen
Pada 1997, All England diakui sebagai Kejuaraan Bulu Tangkis dunia tidak resmi dan menjadi kompetisi bulu tangkis tahunan.
Sejak abad ke-19, All England hanya terputus dua kali dari 1915 hingga 1919 karena Perang Dunia Pertama.
Kemudain pada 1940 hingga 1946, All England kembali hiatus akibat Perang Dunia Kedua.
Baca Juga: Absen dari All England 2021, Rival Marcus/Kevin Pilih Naik Gunung Bareng Sosok Ini
Tahun ini, All England akan menjadi edisi ke-106 sekaligus sebagai kompetisi bulu tangkis yang paling banyak dimainkan.
Karena sejarahnya yang panjang, turnamen All England memiliki magnet kuat yang mampu menarik pemain bulu tangkis terkenal dari seluruh dunia untuk berpartisipasi.
Lin Dan, Viktor Axelsen, hingga Kento Momota adalah segelintir pemain tunggal putra yang mewarnai gelaran turnamen All England.
Baca Juga: All England 2021 - Terbongkar! Ini Sebab Tunggal Putri Jadi Minus Besar Indonesia
Berbicara soal sektor tunggal putra, Indonesia memiliki satu pemain yang menjadi pemain tersukses dalam sejarah All England, yakni Rudy Hartono.
Rudy Hartono mendominasi bulu tangkis dunia pada tahun 1960-an dan 1970-an, dan merupakan salah satu legenda bulu tangkis dunia.
Dia memiliki keterampilan yang komprehensif, taktik yang bervariasi, kecepatan selancar yang cepat, serta dia pandai menyerang di lini tengah, terutama dalam membunuh lawan secara diagonal dan garis lurus di lapangan belakang.
Kehadiran Rudy Hartono membawa bulu tangkis ke level yang baru, dan banyak atlet yang meniru gaya permainannya di lapangan.
Pada Maret 1968, Rudy Hartono untuk pertama kalinya memenangkan turnamen All England di sektor tunggal putra.
Dari tahun 1969 hingga 1974, ia memenangkan enam gelar secara beruntun.
Baca Juga: All England 2021 - Fisik Sudah Oke, Marcus/Kevin Tak Mau Muluk-muluk
Setahun kemudian, Rudy Hartono hanya menjadi juara runner-up tunggal putra.
Ia kalah dari pebulu tangkis Denmark, Sven Pri, pada partai final All England 1975 dengan skor 9-15, 4-15.
Meski dominasinya sempat teputus, Rudy Hartono berhasil kembali naik ke podium juara pada tahun berikutnya.
Baca Juga: Fakta Menarik All England: Monster Indonesia Nyaris Mustahil Digulingkan
Pada All England 1976, Rudy Hartono merebut gelar juara setelah menaklukkan rekan senegaranya, Liem Swie King.
Sehingga, ia menjadi yang pertama dan satu-satunya atlet tunggal putra dengan 8 gelar All England sejak berdirinya turnamen BWF level Super 1000 itu.
Kini, All England telah digelar selama 122 tahun dan banyak melahirkan bintang baru di sektor tunggal putra.
Baca Juga: All England 2021 - Jalan Mulus Marcus/Kevin Menuju Singgasana Juara
Akan tetapi, belum ada pemain tunggal putra yang bisa memecahkan rekor fantastis milik Rudy Hartono.
Sejauh ini, hanya ada satu pemain yang nyaris memecahkan rekor milik pria berusia 71 tahun tersebut.
Pemain yang dimaksud adalah tunggal putra asal China, Lin Dan, yang mengoleksi enam gelar.
Lin Dan berada di belakang Rudy Hartono (8 trofi), pemain Denmark Erland Kops (7 trofi), dan legenda Prancis Frank Devlin (6 trofi) sebagai pemain tunggal putra dengan gelar terbanyak di All England.
View this post on Instagram
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Aziz Gancar Widyamukti |
KOMENTAR