"Aku tahu apa yang Sevilla dan para penggemar rasakan, tidak ada yang bisa mengatakan padaku, karena aku sudah mengalami itu sejak aku muda," tuturnya.
"Semua informasi dimanipulasi, dan mereka berbohong pada Sevilla. Itu menyakitkan, bukan hanya untukkku tapi untuk keluargaku. Aku tidak pernah memaafkan mereka untuk rasa sakit yang dilalui kakek nenekku, untuk orang tuaku, yang tidak bisa kembali ke stadion Sevilla," jelas Ramos.
Bagi Ramos, respon menyakitkan penggemar Sevilla kala itu meninggalkan luka mendalam dan kemarahan padanya.
"Itu adalah kesakitan terbesar yang aku rasakan, itulah mengapa aku bersikap marah dan marah ketika aku bermain dan mencetak gol di sana, karena seluruh keluargaku sudah menderita," tuturnya.
Kepindahan Ramos dari Sevilla ke Real Madrid di tahun 2005 memang penuh masalah.
Saat itu, Ramos kabarnya ingin bertahan di klub masa kecilnya itu tapi petinggi klub ingin menjualnya sehingga banyak kesalahpahaman terjadi yang menyulut emosi penggemar.
Masalahnya, Ramos tak pernah diberi kesempatan menjelaskan dan perseteruan pun tak terelakkan.
Meski begitu, Ramos tak menyesali keputusannya pindah, ia dengan bangga akan menyebut dirinya pemain Real Madrid.
Source | : | Marca |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR