BolaStylo.com - Pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson menyesali caranya melawan bocah ajaib Barcelona, Lionel Messi pada final Liga Champions 2021.
Sir Alex Ferguson sukses membawa Manchester United mendominasi Eropa dengan dua kali juara Liga Champions, termasuk treble winner pada musim 1998-1999.
Bahkan, Sir Alex Ferguson hampir saja membawa Manchester United merajai Eropa empat kali.
Sayangnya, langkah bersejarah Ferguson terhenti oleh keajaiban Lionel Messi di Barcelona.
Tepatnya pada final Liga Champions 2009 dan 2011, Barcelona sukses mengalahkan Manchester United.
Sir Alex Ferguson menerima bahwa Barcelona era itu lebih bagus dari Man United, terutama pada tahun 2009 di mana Lionel Messi membawa Barca menyabet gelar sixtuple.
Namun beda cerita pada final Liga Champions 2011, Fergie merasa sebenarnya Man United bisa mengalahkan Blaugrana.
Pada final Liga Champions 2009, Barcelona menang 2-0 atas Manchester United berkat gol Samuel Eto'o dan Lionel Messi.
Dua tahun setelahnya, Manchester United kembali kalah 1-3 dari Barcelona pada final Liga Champions 2011.
Pada partai pamungkas itu, trio penyerang Barcelona, Pedro, Lionel Messi, dan Villa masing-masing mencetak satu gol.
Sementara Setan Merah hanya mencetak sebiji gol lewat penyerang mereka, Wayne Rooney.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini, Perpisahan Ferguson di Man United Dibalut Penyesalan
Tak seperti final 2009, Sir Alex Ferguson merasa sanggup mematikan langkah Lionel Messi pada final 2011.
Jika Fergie menghadapkan Park Ji-Sung di depan Messi, maka ia yakin bocah ajaib Barcelona itu tidak akan berkutik.
"Di situlah saya kalah pada final melawan Barcelona di Wembley," kata Sir Alex pada final 2011 dikutip BolaStylo dari Sportbible.
"Saya seharusnya beradaptasi dari babak pertama dan menempatkan Ji-Sung Park untuk menghadap Messi, itu kesalahan terbesar saya.
Baca Juga: Saat Kharisma Sir Alex Ferguson Tak Mempan pada Francesco Totti
"Saya akan melakukannya pada babak pertama, tapi (tidak jadi) kemudian kami menyamakan kedudukan sebelum jeda.
"Mereka mungkin melihat permainan secara berbeda, kami tumbuh dengan lebih baik, kami sebenarnya cukup bagus dalam 10 menit terakhir babak pertama.
"Tapi jika saya memainkan Ji-Sung Park melawan Messi, saya pikir kami akan mengalahkan mereka, saya seharusnya mengubahnya," pungkasnya menyesal.
Baca Juga: Sir Alex Ferguson Bongkar Aib Wayne Rooney Saat Jadi Pemain Manchester United, Ternyata...
Seperti diketahui, pada final 2011, Park Ji-Sung ditempatkan sebagai winger kiri Manchester United, di belakang duo penyerang Rooney dan Javier Hernandez.
Sementara Lionel Messi lebih sering berotasi sebagai penyerang tengah dan winger dengan Pedro dan David Villa.
Pada laga krusial itu, Park Ji-Sung tidak diberikan instruksi untuk mengikuti rotasi permainan trio serang Barcelona demi mengawal Messi.
View this post on Instagram
Source | : | Sportbible |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR