BolaStylo.com - Legenda bulutangkis Indonesia, Rexy Mainaky dan Susi Susanti menceritakan pengalaman berharga mereka ketika mengikuti Olimpiade dan menjadi penyumbang emas bagi Indonesia.
Susi Susanti adalah peraih emas pertama Indonesia pada sektor bulutangkis di ajang Olimpiade Barcelona 1992 dan menjadi salah satu pebulutangkis tunggal putri yang kerap mengharumkan nama negara Indonesia.
Adapun medali emas yang diraih Susy Susanti kala itu diperoleh atas kemenangan melawan wakil Korea Selatan, Bang Soo-hyun pada laga final.
Baca Juga: Waduh! MotoGP Thailand Terancam Batal Digelar, Ini Alasannya
Sementara itu, Rexy Mainaky yang bermain pada sektor Ganda Putra bersama Ricky Subagja juga meraih emas untuk Indonesia pada Olimpiade Atlanta 1996.
Sama seperti Susi, Rexy juga kerap menjadi salah satu pebulutangkis Ganda Putra bersama pasangannya Ricky yang mengharumkan nama Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, kedua pebulutangkis itu mengungkapkan bahwa Olimpiade merupakan kejuaraan individu yang paling berharga untuk mengangkat nama negara semakin dikenal dunia.
"Olimpiade menjadi impian seluruh atlet. Bagaimana dari sana seorang atlet bisa melihat tolok ukur dia," kata Rexy kepada Kompas.com
Baca Juga: Insiden Kemarahan Ayah Ratu Bulu Tangkis Dunia Berujung Permintaan Maaf Presiden Taiwan
Dirinya juga menjelaskan jika saat lagu kebangsaan dikumandangkan itu berarti ada kebanggan bagi diri sendiri maupun untuk negara.
"Olimpiade memang sangat berarti. Contohnya begini, seandainya turnamen badminton hanya Indonesia Open, lalu kami juara dan lagu Indonesia Raya berkumandang, hanya fans bulu tangkis yang tahu,"
"Namun, saat kita bisa mengumandangkan Indonesia Raya di Olimpiade, itu sesuatu yang dilihat seluruh dunia," ucap Rexy.
Tak hanya itu saja, Rexy mengungkapkan bahwa Olimpiade akan selalu dikenang di hati seluruh masyarakat berserta dengan medali emasnya.
Baca Juga: Wajib! Konsumsi Sayuran Ini Usai Makan Sate untuk Cegah Kanker
"Sebagai seorang atlet, kami punya impian untuk memberikan sesuatu yang bisa dilihat seluruh orang di dunia dan itu akan terkenang selamanya," pungkas Rexy.
Sementara itu, bagi Susi Susanti kejuaraan multi-event itu merupakan kebanggaan bagi atlet itu sendiri meskipun hanya lolos menjadi perwakilan atlet yang bertanding di Olimpade.
"Bisa ikut Olimpiade itu suatu kebanggaan. Olimpiade berlangsung hanya 4 tahun sekali dan tidak semua atlet bisa lolos. Otomatis, siapa pun bisa dibilang menjadi Olimpian ya, yang lolos ke sana sudah menjadi suatu kebanggaan karena atlet-atlet pilihan yang bisa masuk," ucap Susi.
Baca Juga: Awas! Hindari Minum Kopi Pada Pagi Hari, Jika Tak Ingin Terkena Bahaya Ini
Menurutnya, untuk mencapai Olimpiade itu butuh usaha yang keras dan disiplin tinggi apalagi menjadi seorang juara yang dapat meraih emas Olimpiade.
"Kualifikasi juga tidak mudah. Dua tahun harus mengumpulkan poin agar bisa lolos. Menjadi seorang juara di Olimpiade tentunya adalah kebanggaan tertinggi bagi seorang atlet karena pengakuan dari dunia,"
"Kami bisa main di Indonesia Open, Malaysia Open, Jepang, bahkan All England, tetapi itu hanya orang yang mengerti badminton (yang menonton). Namun, ketika kami tampil di Olimpiade, semua mata dunia pasti tertuju ke sana dan dunia betul-betul mengakui kami sebagai juara," ujar Susi.
Baca Juga: Nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo Hilang, Ini 10 Pemain Terbaik Sepanjang Masa Versi Pele
View this post on Instagram
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Rara Ayu Sekar Langit |
KOMENTAR