BolaStylo.com - Legenda bulu tangkis Indonesia, Sigit Budiarto mengungkapkan jika dirinya pernah mengalami masalah besar di ajang piala Thomas.
Piala Thomas dan Uber rencananya akan bergulir pada tanggal 9-17 Oktober 2021 di Aarhus, Denmark.
Menurut catatan, Indonesia mampu membawa pulang gelar juara Thomas sebanyak 13 kali.
Dengan hasil tersebut, tim putra Indonesia berada diperingkat pertama perolehan gelar juara Thomas.
Baca Juga: Jika Hengkang dari PSG, Kylian Mbappe Siap Digantikan Pemain Brasil Ini!
Dari sekian banyak gelar juara yang didapati Indonesia dari Piala Thomas, salah satu pebulu tangkis yang ikut andil dalam mempersembahkan gelar adalah Sigit Budiarto.
Sigit tercatat bergabung bersama tim putra Indonesia di piala Thomas pada tahun 1998, 2000 hingga 2002.
Tiga kali mengikuti piala Thomas bersama Indonesia, tiga kali pula Sigit mengecap rasanya juara bersama rekan-rekannya.
Namun, pada edisi piala Thomas 1998, Sigit ternyata pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan.
Baca Juga: Tinggalkan Atletico Madrid, Duo Premier League Siap Angkut Saul Niguez
"Semua Kejuaraan Piala Thomas yang saya ikuti memiliki kesan tersendiri. Masing-masing punya kesan karena lika-likunya yang berbeda."
"Tapi yang paling berkesan menurut saya waktu tahun 98. Tahun 98 di Indonesia ada kerusuhan. Ada tekanan yang begitu besar dari dalam dan luar lapangan," kata Sigit dilansir dari laman resmi PB Djarum.
Saat itu, piala Thomas berlangsung pada tanggal 17-24 Mei 1998 di Hong Kong.
Baca Juga: Stop Keramas di Pagi Hari! Ternyata Bahaya Bagi Orang dengan Kondisi Ini
Tak lama berselang, Indonesia mengalami krisis moneter dan kerusuhan politik di seluruh penjuru negeri.
Disusul jatuhnya rezim kekuasaan Presiden Soeharto turut mengundang kekacauan negeri.
"Kita diharapkan bisa membela merah putih di sana. Satu momen yang luar biasa. Yang pasti inginnya bagaimana bendera merah putih berkibar."
Baca Juga: Kirim Proposal ke PSG, Real Madrid Serius Wujudkan Mimpi Kylian Mbappe
"Di saat ada yang tidak baik di Indonesia, kita bisa mempertahankan Piala Thomas dan mempersembahkan untuk Indonesia," jelasnya.
Meski mengalami situasi yang buruk, namun tim putra Thomas Indonesia saat itu berhasil mempertahankan gelar juara.
Di babak final, Sigit dkk berhasil tundukan tim putra Malaysia dengan skor 3-2.
Dengan kemenangan tersebut, tim piala Thomas Indonesia mampu membawa berita yang memabanggakan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: Skandal Besar Dibongkar Taufik Hidayat, Lee Chong Wei Akui Tahu Siapa Pelakunya
Berlanjut pada ajang piala Thomas 2000 dan 2002, Indonesia berhasil mempertahankan gelar juara sekaligus yang terkahir kalinya hingga kini.
Lama tak merebut juara, Sigit berharap tim putra Indonesia saat ini mampu membawa pulang kembali trofi piala Thomas 2020.
"Tentunya inginnya kita bisa merebut kembali Piala Thomas setelah sekian lama lepas dari genggaman Indonesia."
"Ada rasa rindu dan keinginan bahwa bisa nggak ya kita membawa pulang lagi Piala Thomas, salah satu ikon bulutangkis di dunia. Pastinya kita sangat ingin merebut kembali," tuturnya.
Baca Juga: Juventus Dirundung Masalah, Ronaldo Ingin Hengkang, Dybala Minta Diperhatikan
View this post on Instagram
Source | : | PB Djarum |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR