Tak tanggung-tanggung, pihak militer dikabarkan akan membubarkan pemerintahan Alpha Conde sejak peristiwa penangkapan tersebut Minggu (5/9/2021).
Seeing what’s happened to Alpha Conde in Guinea, I am beginning to understand why Cameroon’s Paul Biya, who’s been strongman for 39 years now, rules his country in absentia from Europe - when the soldiers come, they will not find him home???????????? pic.twitter.com/qwetIDRiyP
— Charles Onyango-Obbo (@cobbo3) September 5, 2021
Dengan situasi tersebut, seluruh aktivitas berhenti dan semua akses ditutup pihak militer.
Seperti dilansir dari FIFA yang memberikan pernyataan bahwa pertandingan Maroko vs Guinea resmi ditunda akibat gejolak politik.
"Situasi politik dan keamanan di Guinea saat ini cukup bergejolak dan diawasi secara ketat oleh FIFA dan CAF," pernyataan resmi FIFA.
Baca Juga: Rekan Lionel Messi di Timnas Kedapatan Langgar Prokes, La Pulga: Memalukan!
"Untuk memastikan keselamatan dan keamanan semua pemain, serta untuk melindungi semua ofisial pertandingan, FIFA dan CAF telah memutuskan untuk menunda pertandingan."
Terkait situasi tersebut, pelatih Maroko, Vahid Halilhodzic menceritakan apa yang dirasakan skuadnya yang sempat menjadi korban kudeta militer.
Terutama bagi Timnas Maroko yang sudah terlanjur berada di Guinea untuk melangsungkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 sempat berstatus sebagai korban kudeta.
"Kami di hotel, suara tembakan terdengar di dekat sini sepanjang hari."
Baca Juga: Turun Gunung Lagi! Mike Tyson Vs Lennox Lewis Akhir Tahun Ini
Source | : | AFP,The Athletic,FIFA.com |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR