BolaStylo.com - Keputusan besar diambil petinju kelas berat asal Filipina, Manny Pacquiao yang memutuskan pensiun di usianya yang ke-42 tahun.
Terkenal sebagai salah satu petinju yang disegani banyak lawan dan diidolai banyak orang, Manny Pacquiao ternyata memiliki banyak lika-liku dalam hidupnya.
Pemegang 62-8 sepanjang karier profesional dan menjuarai empat kelas berbeda tak membuat Manny Pacquiao terhindar dari percobaan bunuh diri.
Sisi lain Manny Pacquiao, diakui sebagai seorang pendosa besar yang tak segan berniat mengakhiri hidupnya di puncak karier tinjunya.
"Saya menyendiri di kamar saya di Amerika untuk persiapan bertarung, dengan membaca buku Purpose-Driven Life dan Alkitab," ucap Pacquiao dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Park Hang-seo Sebut Indonesia di Level yang Sama dengan Vietnam
"Saya merasa ingin mengakhiri hidup saya saat itu, karena saya bertobat atas dosa-dosa saya. Saya sendiri di kamar, menangis tak terkendali," imbuhnya.
Diakui Pacquiao, sosoknya dulu amatlah brutal dengan bergonta-ganti pasangan, hobi mabuk hingga berjudi.
Meskipun pada akhirnya ia menyesali seluruh perbuatannya itu, Pacquiao pernah berharap untuk kembali ke masa lalu dan menghindari semua perbuatan buruknya.
"Saya bertanya kepada diri sendiri, apa yang harus saya lakukan. 'Tuhan, apakah saya tidak layak?'" ujar Pacquiao.
"Jika saya bisa memutar kembali waktu dan membatalkan semua yang pernah saya lakukan. Dulu saya seorang pemain wanita, pemabuk, penjudi dan semuanya.
"Kata-kata yang keluar dari mulut saya, semuanya adalah hal buruk. Saya merasa sangat kecil, saya berlutut dan menghadap ke tanah ketika sendiri." imbuhnya.
Usai memutuskan pensiun, Pacquiao sesumbar ingin maju sebagai calon Presiden Filipina dengan mengusung misi pemberantasan korupsi.
Pacman mendapat dukungan dari beberapa fraksi di Partai PDP-Laban, dimana Pacquiao sendiri merupakan pemimpin partai tersebut sejak terpilih Juli lalu.
Baca Juga: Duel Solskjaer Vs Rio Ferdinand Berlanjut, Man United Tenang Usai Sang Legenda Minta Maaf
View this post on Instagram
Source | : | Thesun.co.uk |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR