BolaStylo.com - Prdiksi tunggal putra muda Prancis, Cristo Popov melenceng jauh usai Indonesia memastikan diri menjuarai Piala Thomas 2020.
Beberapa pekan sebelum Indonesia memastikan diri menjuarai kompetisi Piala Thomas 2020, tunggal putra Prancis, Christo Popov diminta memprediksi siapa yang menurutnya akan juara.
Pebulu tangkis muda yang digadang bakal jadi masa depan Prancis itu memilih beberapa negara yang menurutnya bisa saling mengalahkan.
Popov menyebut Malaysia, Jepang, China, Taiwan hingga Denmark.
Di antara para tim yang menurutnya bakal bersaing sengit itu, Popov memprediksi jika Denmark lah yang akan juara.
"Ada banyak tim yang bagus di sini," ungkapnya.
"Seperti Malaysia, Jepang, China, Bahkan Taiwan mereka adalah tim yang bisa mengalahkan satu sama lain, Denmark juga, jadi saya sungguh tidak tahu siapa yang akan menang," tutur Popov.
Alasannya, tim tuan rumah memiliki tunggal putra yang kuat dan juga ganda putra yang tak bisa dianggap remeh.
"Mungkin tahun ini,untuk Denmark, mereka memiliki tunggal putra yang kuat dan ganda putra yang baik juga, pasangan top di dunia."
"Jadi itu bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk Denmark," pungkasnya.
View this post on Instagram
Namun, prediksi Popov justru meleset jauh, bukannya Denmark yang menjadi juara tapi justru Indonesia yang sama sekali tak disebutnya.
Indonesia bahkan berhasil menumbangkan Denmark yang menurut Popov bakal juara di babak semifinal dengan skor 3-1.
Setelah menaklukan Denmark di semifinal, Indonesia lantas membabat China dengan skor 3-0 di babak final.
Alhasil, Indonesia keluar sebagai pemenang dan membawa pulang trofi Piala Thomas yang sudah 19 tahun dinantikan.
Tak cuma sekadar menang, Indonesia juga memperpanjang koleksi gelarnya menjadi 14 kali menjauh dari China yang ada di urutan kedua dengan 10 kali gelar juara.
Baca Juga: Dari Masalah Bendera Hingga Komen Soal Fajar/Rian, Menpora Banjir Kritik Netizen
View this post on Instagram
Source | : | Badminton Europe |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR