BolaStylo.com - Kasus kesalahan Hawk-Eye yang menimpa Marcus/Kevin rupanya turut membuat legenda Malaysia ikut khawatir dengan dampaknya.
Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sempat menjadi korban kesalahan keputusan Hawk-Eye.
Hal tersebut terjadi kala Marcus/Kevin menghadapi wakil Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di babak semifinal.
Hal tersebut terjadi saat saat poin kritis di akhir gim pertama saat posisi skor 18-20.
Pada awalnya, hakim garis menyatakan bahwa servis dari Ong memang keluar dan memberikan poin ke Marcus/Kevin menjadi 19-20.
Akan tetapi, pasangan Malaysia seketika mengangkat tangan pertanda meminta challenge untuk ditinjau ulang.
Saat ditinjau ulang Hawk-Eye menyatakan servis itu masuk dan berakhir membuat Marcus/Kevin kehilangan gim pertama 18-21.
Padahal, pada berbagai tangkapan layar dan video yang beredar di media sosial, shuttlecock itu jelas keluar.
Meski pada akhirnya, Marcus/Kevin tetap berakhir memenangi pertandingan kesalahan teknologi Hawk-Eye ini jelas membuat mereka kecewa.
BWF pun lantas menerima kritik terkait hal tersebut dari berbagai pihak hingga berujung permintaan maaf dari Hawk-Eye Innovations.
Pihak Hawk-Eye Innovations yang memfasilitasi teknologi tersebut pun minta maaf pada Marcus/Kevin dan juga Ong/Teo yang terdampak secara langsung.
"Hawk-Eye mengakui bahwa keputusan yang diambil salah, dan mohon maaf untuk ini, terutama kepada Gideon, Sukamuljo, Ong dan Teo, serta BWF, atas dampak kesalahan pada pertandingan," tulis Hawk-Eye Innovations, dikutip dari laman resmi BWF.
"Meskipun insiden seperti ini sangat jarang terjadi, kami menangani setiap masalah dengan sangat serius dan akan melakukan peninjauan penuh untuk memastikan bahwa ini tidak dapat terjadi lagi," lanjut pernyataan tersebut.
Meski sudah berakhir dengan permintaan maaf dan janji tidak akan terulang kembali, salah satu legenda bulu tangkis Malaysia, Datuk James Selvaraj tetap khawatir.
Ia pun mendesak BWF untuk mengambil tindakan, mengingat hal ini berpengaruh pada mental para pemain.
"BWF harus melihat tuduhan bahwa teknologi Hawk-Eye tidak dapat membuat keputusan yang akurat, karena sangat jarang teknologi membuat keputusan yang salah," kata Selvaraj dikutip dari Sinar Harian Malaysia.
"Jika Hawk-Eye salah, BWF harus melakukan sesuatu karena ini adalah hal yang besar."
"Coba bayangkan jika pemain berusaha mendapatkan poin kritis tetapi ditolak oleh Hawk-Eye."
"Tentu mentalitas mereka akan terganggu dan akan mempengaruhi pertandingan berikutnya," tambah.
Terlepas dari desakan legenda bulu tangkis Malaysia tersebut, teknologi Hawk-Eye memang digunakan dengan tujuan agar permainan berlangsung lebih adil.
Karena itulah, insiden ini diharapkan tidak terulang kembali.
View this post on Instagram
Source | : | Sinar Harian,SuperBall.id,BWFBadminton.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |
KOMENTAR