"Dia sangat kurus dan kalah dalam duel dengan pemain lain. Namun dia berhasil menonjol di antara 400 kandidat dan masuk ke skuad 26 orang.
Baca Juga: Harriet Robson Berniat Tutupi Kelakuan Jahat Mason Greenwood, Tapi...
Luis Díaz, de origen wayuu, representa el talento y perseverancia de nuestras culturas indígenas. Aplausos al goleador de la Copa América. pic.twitter.com/VXKEvIbP8u
— NelsonFredyPadillaC (@NelsonFredyPadi) July 10, 2021
"Dia awalnya bermain sebagai striker, tetapi memiliki satu masalah besar dalam permainannya. Dia biasa berlari dengan bola dengan kepala menunduk.
"Jadi terkadang dia bahkan tidak sadar telah mencapai ujung lapangan. Sangat cepat dengan teknik yang sangat bagus, bola akan menempel di kakinya seperti lem," imbuhnya.
Sayangnya saat itu Luis gagal membawa Kolombia keluar sebagai juara usai kalah dengan skor tipis 0-1 dari Paraguay.
Selama kompetisi tersebut, Luis berhasil menorehkan dua gol dan membuat namanya dilirik banyak klub sepak bola ternama di Kolombia saat itu.
Baca Juga: Keluh Kesah Pelatih Timor Leste Usai Skuadnya 'Digembosi' di Indonesia
Usai terbebas dari gizi buruk, klub lokal pertama yang dibela Luis adalah Barranquilla pada 2016-2017 kemudian bergabung Atletico Junior pada 2017-2019.
Sebelum akhirnya hijrah ke Portugal membela FC Porto pada 2019 hingga 2022 berakhir sebagai salah satu pemain pujaan fan Liverpool.
View this post on Instagram
Source | : | BBC |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR