BolaStylo.com - Bos Chelsea, Roman Abramovich sempat dikabarkan menjadi target racun senjata kimia dalam perundingan damai Rusia-Ukraina, namun kabar terbaru menyebut ia korban bom.
Ketika menjadi negosiator damai Rusia-Ukraina pada 3 Maret 2020 lalu, Roman Abramovich disebut telah diracun senjata kimia.
Roman Abramovich dan dua delegasi asal Ukraina dilaporkan mengalami kehilangan penglihatan dalam beberapa jam, sebelum diterbangkan ke Turki.
Beberapa waktu setelah itu, Christo Grozev selaku Jurnalis Bulgaria membeberkan penggunaan racun pernah digunakan untuk melukai negoisator di Perang Dunia 1.
Pernyataannya itu dimuat dalam surat kabar Wall Street Journal, meskipun Pemerintah Rusia kemudian menepis klaim tersebut dan menilainya sebagai teori konspirasi.
Baca Juga: Fakta di Balik Taisei Marukawa Tinggalkan Persebaya Diungkap Aji Santoso
Namun laporan terbaru yang dibagikan memdia Turki, Haberturk dan CCNTurk pada Kamis (31/3/2022) menyebut Roman Abramovich sebenarnya terkena ledakan bom gas air mata.
Berita ini kemudian menyebar setelah agensi media internasional Spanyol, EFE turut memberitakannya ke publik meskipun tidak merinci secara detail.
"Abramovich tidak diracun. Ia hanya terkena tabung gas air mata yang meledak usai pertemuan digelar," tulis El Confidencial, dikutip dari Daily Star.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR